Headlines News :
Home » » Ekonom Faisal Basri Berikan Masukan Berharga Untuk Program Pemerintah Prabowo

Ekonom Faisal Basri Berikan Masukan Berharga Untuk Program Pemerintah Prabowo

Written By Info Breaking News on Kamis, 18 Juli 2024 | 08.21


Jakarta, Info Breaking News -
Sebagaimana diketahui Presiden terpilih Prabowo Subianto punya program-program yang membutuhkan anggaran besar, seperti makan siang gratis dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Ekonom Senior INDEF Faisal Basri mengatakan masih ada sumber pendapatan lain yang bisa mempertebal kantong negara tanpa menambah utang.

Faisal mengatakan cara pertama dengan menerapkan windfall tax untuk industri ekstraksi. Windfall tax merupakan pajak tambahan yang dapat dibebankan pemerintah kepada suatu perusahaan ketika mereka memperoleh keuntungan besar dari hal yang tidak terduga. Menurutnya, cara tersebut dapat menambah pundi-pundi uang yang masuk ke negara daripada menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) 12%.

Misalnya, pendapatan perusahaan batu bara bisa mencapai Rp 1.000 triliun ketika terjadi kenaikan harga komoditas. Apabila dikenakan pajak 25%, sebanyak Rp 250 triliun masuk ke penerimaan negara.

"Bayangkan tahun 2022 penerimaan dari ekspor HS27 (mineral), keluarga besar batu bara itu Rp 1.000 triliun. Kalau dikenakan windfall tax 25% sudah dapat Rp 250 triliun," kata Faisal dalam sebuah diskusi ditulis Rabu (17/7/2024).

Kemudian, dia menyoroti tata kelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang perlu diperbaiki. Dia menyebut dari banyaknya perusahaan pelat merah, tidak sampai 10 perusahaan yang menyumbangkan dividen ke negara.

Apalagi pemerintah terus menyuntikan penyertaan modal negara (PMN) yang totalnya jumbo. Hal tersebut harus diperbaiki agar perusahaan BUMN dapat memberikan kontribusi pada pendapatan negara.

"Jadi, dividen dan pemberian PMN bersama. Praktis kontribusi buat negara kecil sekali," jelasnya.

Selanjutnya, dia bilang masih ada subsidi pemerintah yang dinilai tak tepat sasaran, seperti BBM hingga pupuk. Menurutnya, pemerintah juga perlu memperbaiki tata kelola subsidi agar lebih tepat sasaran.

Selain itu, pendapatan negara juga dapat dihasilkan melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Salah satunya dengan cara memberantas penyelundupan atau praktik ilegal. Misalnya, terkait dugaan penyelundupan 5,6 juta ton biji nikel yang diekspor ilegal dari Indonesia ke China. Apabila penyelundupan dapat dicegah, dia bilang dapat mengerek penerimaan negara.

"Terus sumber penerimaan PNBP lainnya, seperti misalnya penyelundupan 5,6 juta ton biji nikel yang diekspor ilegal, yang nggak bayar royalti. Illegal mining, ilegal segala macem itu kan sumber penerimaan negara yg hilang. Banyak," terangnya.*** Mil




Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved