Jakarta, Info Breaking News - Serasa publik marah dan sangat kecewa berat terhadap diri Hasyim Asy'ari, lelaki gundul botak, berhidung besar, bermata jalang, yang dipecat dengan tidak hormat oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memberhentikan tetap dari jabatan Ketua KPU RI, buntut keputusan soal laporan dugaan asusila dinilai terbukti.
Padahal uangnya cukup banyak dan terlalu banyak pula PSK tingkat elit dunia yang bisa dipilih dan dibeli sesukanmya, tapi kok terlalu tolol hobby hanya suka menggoda perempuan paruh baya yang masih terikat berkeluarga.
Lelaki gundul yang kini sangat menjadi bahan pergunjingan ini persis memiliki kelainan seksual, dan itu yang membuat korbanya tertular penyakit kotor si raja singa, karena joroknya yang sangat menjijikan padahal kedudukannya terlalu tinggi derajatnya pada Pilpres tahun ini yang baru berlalu.
Sebelumnya publik sudah bertanya tanya prilaku lelaki gundul botak ini ketika dilaporkan oleh Hasnaeni si Wanita Emas yang sempat katanya diajak ke Yogyakarta itu, tetapi laporan Hasnanesi kandas gara gara keburu tertangkap kasus korupsi pembangunan jalan Tol.
Barulah setelah korban lainnya yang kebetulan merupakan perangkat Pemilu diluar negeri tepatnya di Belanda, berinisial CAT datang ke Jakarta mengadukan pristiwa seksual ini, pihak DKPP merasa berang karena sebelumnya pria gundul itu sudah hampir 5 kali mendapat peringatan keras melulu.
Atas pemecatan karena terbukti telak ini, kuasa hukum pengadu dari LKBH FHUI, Aristo Pangaribuan, mengatakan kliennya sedang mempertimbangkan untuk membawa kasus dugaan asusila tersebut ke ranah pidana.
"One step closer, gini persoalannya ya, ini kan exhausting ya, sebenarnya emotionally draining untuk lapor, untuk lapor," ucap Aristo di gedung DKPP, Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2024).Dia menyebut kliennya tak berdomisili di Indonesia. Oleh sebab itu, kliennya masih mempertimbangkan membawa kasus ini ke ranah pidana atau move on dari masalah ini.
"Dia antara one step closer itu atau dia ingin move on dengan hidupnya. Tapi nanti kita lihatlah situasi ya," ucap Aristo.
Aristo mengaku puas atas putusan dari DKPP tersebut. Meski begitu, dia menyayangkan apa yang telah dilakukan oleh Hasyim selaku teradu.
"Saya puas dan sedih. Puas dalam arti ternyata masih ada instrumen, saya tadinya juga cukup, 'jangan-jangan ini teguran keras terakhir lagi'. Tapi ternyata seluruhnya dikabulkan, diberhentikan dari anggota dan Ketua KPU," ujarnya.
"Tapi di sisi lain juga sebenarnya sedih juga, ternyata begini ya kekuasaan, utamanya kekuasaan di lembaga pemilihan umum ini dikelola," sambungnya.
Tapi banyak pihak sangat menginginkan agar lelaki gundul yang munafik ini mendekam di sel penjara atas perbuatan kotornya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !