Pages

Minggu, 25 Agustus 2024

Warga IKN Tak Perlu Lagi Beli Aqua, Karena Air Bersihnya Langsung Bisa Diminum

Menteri PUPR Basuki Langsung Minum Air IKN

Paser Penajam, Info Breaking News -
Air bersih di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur dijamin memiliki kualitas yang tinggi dan bisa langsung dikonsumsi dari keran. Bahkan, kualitasnya diklaim lebih baik dibandingkan dengan air dalam kemasan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, tingkat kekeruhan air atau Nephelometric Turbidity Unit (NTU) di IKN sudah jauh di bawah angka 1.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan (KepMenkes) yang dikutip Basuki, ambang NTU air yang boleh diminum mulai dari angka 3 ke bawah. Lalu untuk air kemasan sendiri, rata-rata tingkat kekeruhan airnya berada di posisi 0,8.

"Di IKN insyaallah sudah di bawah 1. Kalau kemasan itu 0,8. Jadi insyaallah, kita akan lebih baik (dari kemasan)," kata Basuki kepada sejumlah media, Minggu (25/8/2024) di IKN Kaltim.

Basuki mengatakan, kualitas air minum di IKN tengah diuji oleh PT Sucofindo. Bahkan, lembaga sertifikasi tersebut telah memberikan sinyal lampu hijau dari hasil pengetesan pada kualitas air tersebut.

"Insyaallah dan alhamdulillah, dari Sucofindo sudah memberikan kode (positif). Saya ingin kualitas air minum di IKN lebih baik daripada kualitas air kemasan," ujarnya.

Hidup di IKN Perpanjang Usia 10 Tahun
Lebih lanjut Basuki mengatakan, ketersediaan air berkualitas ditambah dengan lingkungan yang bebas polusi mendukung kehidupan masyarakat di IKN. Menurutnya, hal ini bisa memperpanjang usia hingga 10 tahun.

"Makanya, hidup di IKN, insyaallah, akan bertambah panjang (usia) minimal 10 tahun. Lifetime kita akan bertambah panjang, karena polusinya nol, airnya bagus. Environment untuk bekerja mungkin hanya 5 menit dari rumah ke kantor," ujar Basuki.

"Jadi sangat sehat, khususnya untuk anak-anak kita. Anak-anak kita sekarang di Jakarta ini rentan penyakit, karena polusinya yang sudah tinggi sekali," sambungnya.

Namun, untuk mewujudkannya tidaklah mudah, dibutuhkan dukungan sarana dan prasarana yang mumpuni serta kemampuan dari SDM kompeten. Ia bercerita, pemerintah belum memiliki pengalaman dalam mengoperasikan dan memelihara sistem air bersih siap minum. Kementerian PUPR mampu mendesain dan membangun, namun tidak dengan mengoperasikannya.

"Kita mendesain, oke, tapi membangun, mungkin oke, IPA-nya saja, tapi untuk mendesain, membangun, dan mengoperasikan seluruh SPAM, dari IPA sampai dengan Reservoir sampai kepada tap water, belum ada pengalaman," kata dia.

Akhirnya, Kementerian PUPR mendapat bantuan dari corporate social responsibility (CSR) Moya Holdings milik Grup Salim untuk proyek air bersih ini. Hingga saat ini, proses pengurasan masih terus dilakukan. Basuki juga menjamin, air berkualitas siap minum tersebut nantinya bisa langsung dinikmati dari keran.*** Arash.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar