Pages

Kamis, 19 September 2024

Medan Gempar, Seorang Perempuan Tua Status Dosen dan Notaris Tega Membunuh Suami demi Uang

Bu Dosen Yang Juga Notaris Langsung Ditangkap

Medan, Info Breaking News-
Dunia semakin tua dan jahat, pertanda kejadian yang tidak lazim dibawah ini menandatangkan betapa perubahan zaman semakin menggila, karena biasanya bagi kalangan orang Batak, seorang ibu, seorang perempuan yang merupakan asebagai seorang isteri adalah panutan dan contoh teladan. Tapi ini malah sebaliknya dan peristiwa mengerihkan ini sebagai pertanda bahwa kiamat sudah dekat karena terlihat adanya perubahan watak seorang isteri yang sudah membina rumahtangga sekian puluh tahun, tapi berubah jahat  hanya karena faktor uang duniawi, pengen menciptakan uang banyak melalui klaim assuransi sang suami yang dibunuhnya.

Tak pernah diduga dan terlalu miris dimana seorang ibu yang  merupakan seorang dosen yang juga notaris di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), Tiromsi Sitanggang (57) ditangkap karena membunuh dan memanipulasi kematian suaminya sendiri, Rusman Maralen Situngkir (61). Pelaku terancam hukuman mati atas perbuatannya karena diduga merencanakan pembunuhan.

Kapolsek Medan Helvetia Kompol Alexander Piliang mengatakan pelaku saat ini ditahan di Polrestabes Medan. "Kami tahan, kami titipkan di Polrestabes Medan," kata Alexander, dilansir detikSumut, Rabu (18/9/2024).

Alexander menyebut pelaku dijerat Pasal 340 Subs Pasal 338 Subs Pasal 351 Ayat 3 KUHPidana. Perwira menengah Polri itu menyebut pelaku diduga sudah merencanakan pembunuhan suaminya itu. Sebab, sebelum pembunuhan itu, pelaku mendaftarkan suaminya ke asuransi.

"(Dijerat) Pasal 340 Subs Pasal 338 Subs Pasal 351 Ayat 3. Pasal 340 itu (ancaman) hukuman mati, penjara seumur hidup, atau maksimal 20 tahun penjara. Sebulan sebelum kejadian, dia (pelaku) ada mendaftarkan suaminya asuransi, makanya hasil koordinasi dengan jaksa kami masukan di (Pasal) 340 itu," sebutnya.

Alexander mengatakan pembunuhan itu terjadi di rumah korban dan pelaku di Jalan Gaperta, Kecamatan Medan Helvetia, 22 Maret 2024. Lalu, pelaku ditangkap pada Sabtu (14/9).

Dia menyebut kejadian itu berawal saat pihaknya menerima informasi dari RS Advent Medan soal adanya korban kecelakaan lalu lintas. Setelah menerima informasi itu, tim Unit Laka Lantas Polsek Medan Helvetia pun menuju rumah sakit. Pelaku yang saat itu juga berada di rumah sakit mengaku bahwa suaminya kecelakaan di depan rumah mereka.

Sementara itu, abang dan adik korban merasa curiga atas kematian korban karena ditemukan sejumlah luka lebam di tubuhnya. Pihak keluarga korban lalu melaporkan ke Polsek Medan Helvetia. Kasus itu pun diusut, jenazah korban diekshumasi. Hasilnya, polisi meyakini bahwa kasus itu bukan kecelakaan lalu lintas, melainkan dugaan pembunuhan kepada korban karena ditemukan luka di tubuh korban.

"Hasilnya meyakinkan kami kalau itu bukan laka lantas. Banyak sekali luka-luka di tubuhnya, kepalanya ada bocor, dekat kemaluan ada luka, di punggung. Pokoknya banyak bekas-bekas luka dan tidak ditemukan ada bekas luka seret akibat laka lantas. Jadi terbantahkanlah keterangan pelaku," kata Alexander.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Polisi masih terus mendalami motiv pembunuhan yang terlalu jarang terjadi dikalalangan orang Batak yang menunjung tingga peradabaan adat. *** Eva Tp.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar