Menanti Pergantian Ketua Mahkamah Agung Sebelum Pergantian Presiden RI

Hakim Agung, Prof. Dr. Sunarto, SH MH bersama Ketua Forwama Emil F Simatupang Jakarta, Info Breaking News - Hanya berselang tinggal beberapa hari saja pergantian Ketua Mahkamah Agung (MA) M Syarifuddin pada tanggal 17 Oktoiber 2024 akan memasuki masa pensiun bulan ini, sementara pergantian Presiden Jokowi ke Presiden terpilih Prabowo Subianto pada 20 Oktober, akibatnya dipastikan ketua MA mendatang dipastikan akan diambil sumpah di Istana Negara dihadapan Presiden Prabowo Subianto.

Karena hal itulah saat ini pihak MA pun bakal menggelar pemilihan Ketua baru untuk menggantikan Syarifuddin yang pas berusia 70 tahun pada bulan Oktober 2024 ini.

Juru Bicara MA, Hakim Agung Dr. Yanto SH, menjelaskan proses pemilihan ketua akan dimulai dengan rapat pimpinan. Wakil Ketua MA bidang Nonyudisial ini mengatakan rapat itu untuk menyusun tata tertib serta pembentukan panitia pemilihan.

"Tanggal pastinya belum ditetapkan, tapi bisa dipastikan bulan Oktober ini dan biasanya ada Rapim membahas Tata Tertib untuk di SK-kan dan Panitia Pemilihan juga di SK-kan," kata Yanto, yang pernah selama 3 tahun menjabat Ketua Pengadilan Tipikor Jakarta, kepada Info Breaking News, Selasa, (15/10/2024) diruang kerjanya di Jakarta.

Yanto mengatakan siapa Hakim Agung yang akan maju sebagai calon Ketua MA baru diketahui saat hari pemilihan. Dia mengatakan para Hakim Agung akan mengisi form pada hari tersebut.

"Untuk tahu siapa yang maju mencalonkan diri, pastinya saat Hari H pemilihan dia menyatakan 'bersedia untuk dipilih' dengan cara mencoret form 'tidak bersedia dipilih' dan kemudian menanda tanganinya," ujarnya.

Sebagai informasi, usia pensiun bagi Hakim Agung ialah 70 tahun. Syarifuddin sendiri merupakan Hakim Agung kelahiran 17 Oktober 1954.

Syarifuddin menjabat sebagai Ketua MA sejak 2020. M Syarifuddin menjadi Ketua MA menggantikan M Hatta Ali.

Syarifuddin yang kala itu terpilih sebagai Ketua MA mengucapkan sumpah di hadapan Presiden RI pada 30 April 2020. Dia tercatat sebagai Ketua MA ke-14.

"Tapi yang jelas siapapun nanti yang akan terpilih dan yang mendapatan suara terbanyak sebagai Ketua Mahkamah Agung. sangat jelas akan memikul beban moral lebih berat karena sikap protes kenaikan gaji dan fasilitas kerja insan hakim yang selama belasan tahun ini terbaikan. Apalagi lonjakan perkara yang semakin deras membutuhkan kerja keras agar cepat diputus dan terhindar dari tunggakan perkara, dan banyak hal lainnya yang menjadi beban berat pimpinan dan insan hakim di era baru kepemimpinan orang orang hebat." pungkas Yanto yang dikenal memiliki kedekatan pertemanan sahabat karib dengan sejumlah pemilik media didalam maupun diluar, termasuk berteman dekat dengan insan jurnalis senior tanah air. *** Emil F Simatupang.