Palangkaraya, Info Breaking News - Dana Bantuan yang ditujukan oleh pemerintah seperti dana bantuan BOS disetiap sekolah Negeri atau swasta tujuan nya adalah untuk meringankan beban orang tua /wali murid, namun anggaran dana BOS yang diterima setiap tahun nya, pihak yayasan atau kepala sekolah (kepsek) tidak pernah mengumumkan atau menjelaskan peruntukan dana bantuan tersebut sehingga menjadi polemik pro dan kontra menjadi perbincangan hangat yang akhirnya menjadi petaka bagi sekolah tersebut.
Dari jumlah seluruh murid kelas 1 dan kelas 2 berjumlah 70 siswa di Madrasah Aliyah Darul Amin, belum termasuk keseluruhan jumlah murid Madrasah Tsanawiyahnya.
Beberapa wali murid mengeluhkan tentang pungutan dana komite Rp 100.000,- WiFi sebesar Rp 20.000,- dan dana olah raga atau dana kesiswaan Rp 30.000,- hingga total biaya kewajiban siswa yang wajib dibayar adalah sebesar Rp 150.000,- perbulan diduga tidak sesuai dengan peruntukannya. Pada kenyataannya semua siswa membeli data dengan dana pribadi untuk mengikuti ujian semester dan dana kesiswaan. Dan setiap adanya perlombaan sekolah, setiap siswa masih dipungut sumbangan dengan berdalih dana kesiswaan tidak cukup.
Seperti Sekolah Swasta berbasis Agama berkonsep pendidikan Islam mengatas namakan Yayasan, sekolah pendidikan swasta MTs, MA Darul Amin yang beralamat dijalan Yakult G Obos XII Palangka Raya. Setiap ruang guru mengunakan AC yang dingin nya super full dianggap tidak pantas mengatas nama yayasan sekolah tersebut, lebih baik gelar tersebut dicopot dan lebih cocoknya disebut sekolah modern tingkat nasional karena biaya pendidikannya dianggap luar biasa selalu membebani orang tua wali murid.
Melalui Staf Bapak Insan mengatakan bahwa dana kesiswaan yang dipungut Rp 20.000,- sebenarnya bentukan dana komite, dana operasional itu digunakan untuk berbagai kegiatan dan untuk gaji para guru dikerenakan guru di sekolah tersebut masih berstatus guru honorer atau masih baru.
"Kalau dana WiFi sebesar Rp 20.000,- perbulan itu untuk kegiatan pembelajaran di MA khususnya pembelajaran lewat komputer atau laptop, itu kan harus terhubung ke wifi dan penggunaannya sesuai jadwal. Terkait adanya ulangan semester kerena murid di dua kelas berjumlah 60 siswa wifi tersebut tidak mampu dan akhirnya mengunakan data masing masing, terkait dengan dana BOS yang belum ada, dan baru saja diajukan kepala sekolah tahun ini, untuk dana ACC kami tidak tahu klau untuk biaya pembayaran seperti listrik itu mengunakan dana Bos, "jelasnya.
Dilain tempat Kepala Dinas Kantor Kementrian Agama kota Palangka Raya melalui Staf nya memaparkan bahwa mereka akan mengevaluasi kembali terkait hal hal yang menjadi keluhan siswa dan wali murid.
"Dalam hal ini kami tidak bisa menerangkan kerena klau sudah komite ranah nya madrasah itu disekolah kerena sudah ada kesepakatan komite yang ada didalamnya kerena sudah ada kesepakatan antara orang tua dan komite kemudian pihak sekolah sudah mengetahui Jadi ranahnya kepihak sekolah itu sendiri, paparnya.
"Terkait ruang guru yang mengunakan ACC kami baru tau, adanya laporan tersebut nanti kita konfirmasi ke pihak sekolah nya dan akan menghadap Pak KASI untuk melaporkan hal tersebut. Kita nanti akan Call Up dan kita akan akan memanggil atau minta keterangan langsung dari pihak komite nya atau pihak madrasahnya," Tutupnya.***Surya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !