Headlines News :
Home » » Beda Dengan Cinta Ditolak Dukun Bertindak Ini

Beda Dengan Cinta Ditolak Dukun Bertindak Ini

Written By Info Breaking News on Senin, 20 Januari 2025 | 17.16


Yogyakarta, Info Breaking News -
 Dulu ada istilah kalau cinta ditolak, maka dukun yang bertindak. Tapi sekarang karena banyak dukun cabul dan perdukunan yang semakin sok tehnologi, maka profesi dukun semakin memudar dan seringkali kurang mustajab hasilnya.

Hal ini terungkap dalam kasus penyiraman air keras yang dilakukan Billy terhadap NH, mahasiswi Yogyakarta pada malam Natal lalu. Billy--yang tak lain merupakan mantan pacar NH--ternyata pernah ke dukun supaya korban mau diajak balikan.

"Menurut keterangan Billy, memang pernah ke dukun supaya korban mau balikan pacaran dengan Billy," kata Kasat Reskrim Polresta Jogja Kompol Probo Satriyo, Senin (20/1/2025).

Polisi mengatakan Billy datang ke dukun sebelum akhirnya dia menyuruh tersangka lain agar menyiramkan air keras ke NH. "Sudah ke dukun di daerah Jawa Tengah, tapi nggak mempan," sambung dia.

Korban adalah Mahasiswi bernama Natasya Hutagalung (NH), yang disiram air keras oleh mantan pacarnya, Billy, masih menjalani perawatan di RSUP Dr Sardjito. Natasya telah menjalani 2 kali operasi pengangkatan jaringan kulit mati sejak dirawat mulai Kamis, 24 Desember 2024.

"Kondisi luka operasi sampai saat ini sudah 2 kali. Operasi 1 dan 2 itu mengambil jaringan (kulit) yang mati," kata Manajer Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan, saat dihubungi wartawan, Senin (20/1/2025).

Banu mengatakan proses perawatan luka Natasya diperkirakan masih berlangsung cukup panjang. Sebab, setelah pengangkatan jaringan kulit yang mati, masih akan dilakukan operasi implan kulit.

"Setelah kulit yang tidak tumbuh jaringan itu dilepas kita akan adanya namanya dilakukan implan ditanam jaringan (kulit baru). Itu yang butuh waktu agak lama karena tidak mungkin, tidak sekali tanam itu jadi," ujarnya.

Banu menyebutkan saat ini fokus penanganan, yakni pemulihan kulit yang terbakar akibat air keras. Terutama penanganan awal di daerah wajah.

"Kulit dulu. Jadi kita menunggu kulitnya bagus dulu ya. Kondisi kulitnya membaik dulu, selama itu belum kan dia belum bisa aktivitas ke mana-mana itu, jadi masih terbaring menunggu karena kan mudah infeksi. Jadi dia tidak bisa jalan-jalan atau keluar gitu, jadi sangat steril ruangannya itu," ujarnya.

Terkait kondisi mata Natasya, Banu menyebutkan terjadi penurunan daya penglihatan. Bahkan mata kanan Natasya sudah tidak bisa melihat total. Selain itu, Natasya masih dalam pendampingan psikiater.

Sebagai informasi, insiden penyiraman air keras ini terjadi di indekos korban di kawasan Brontokusuman, Kota Jogja, Kamis (24/12) lalu. Akibat insiden itu, korban mengalami luka serius di tubuhnya.*** Dwi Hasni.

Baca berita terpopuler lainnya, hanya tinggal klik Beranda dibawah ini

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved