Pages

Senin, 10 Februari 2025

Majelis Hakim Perkara Zarof Ricar pun Takut Dihubungi pihak Markus


Jakarta, Info Breaking News -
 Takut merembet apes kesialan dangkal jahanam akan praktek jual beli perkara yang belakang sedang marak maraknya terjadi, maka pihak majelis hakim meminta mantan pejabat Mahkamah Agung, Zarof Ricar, yang menjadi terdakwa penyuapan dan gratifikasi, tidak menghubungi majelis yang mengadilinya. Ketua majelis hakim, Rosihan Juhriah Rangkuti, mengatakan majelis tak akan menghubungi Zarof.

Sidang tersebut digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Senin (10/2/2025). Selain Zarof, ada terdakwa lain dalam kasus suap vonis bebas Ronald Tannur yang diadili hari ini.

Mereka adalah ibunda Ronald Tannur, Meirizka Widjaja, dan pengacara Ronald Tannur, Lisa Rachmat. Mereka diadili secara terpisah, namun susunan majelis hakimnya sama.

Majelis hakim tersebut diketuai Rosihan Juhriah Rangkuti dengan hakim anggota masing-masing bernama Purwanto S Abdullah dan Sigit Herman Binaji. Zarof Ricar menjadi terdakwa pertama yang menjalani sidang pembacaan dakwaan, sementara Meirizka dan Lisa menunggu di dalam ruang sidang.

Setelah pembacaan dakwaan selesai, hakim ketua Rosihan memberi peringatan ke Zarof dan keluarganya. Dia meminta pihak Zarof tidak menghubungi majelis hakim yang mengadili kasusnya.

"(Majelis) tidak akan menghubungi Terdakwa dan keluarga. Kami mohon juga Terdakwa maupun keluarganya tidak menghubungi majelis hakim dalam mengurus perkara ini," kata Rosihan.

Dia menegaskan tidak akan merespons jika menerima pesan dari pihak Zarof. Dia juga menyatakan majelis hakim tidak akan menghubungi Zarof dan keluarga atau menyuruh orang melakukannya.

"Kalau ada yang menghubungi, baik itu terdakwa maupun keluarganya, dipastikan bahwa itu tidak akan sampai ke majelis hakim," ujar Rosihan.

Rosihan juga menyampaikan hal yang sama di akhir sidang Lisa Rachmat dan Meirizka Widjaja. Rosihan menjamin tak pernah ada komunikasi antara majelis hakim dan Lisa serta Meirizka.

"Perlu kami sampaikan sebagaimana yang kami sampaikan tadi, bahwa majelis hakim tidak akan menyuruh seseorang untuk menghubungi terdakwa ataupun keluarganya atau pihak-pihak lain terkait pengurusan dalam perkara ini. Jika ada yang menghubungi terdakwa atau keluarganya dipastikan itu bukan majelis hakim," tutur Rosihan.

Dalam sidang hari ini, Zarof Ricar didakwa melakukan pemufakatan jahat terkait pengurusan vonis kasasi untuk Ronald Tannur. Jaksa juga mendakwa Zarof menerima gratifikasi sebesar Rp 915 miliar dan 51 kg emas. Gratifikasi itu didapat Zarof sebagai makelar kasus di MA sejak 2012 sampai 2022.

Sementara Meirizka Widjaja dan Lisa Rachmat didakwa melakukan pemberian suap. Keduanya berperan menyuap tiga hakim PN Surabaya dalam pemberian vonis bebas kepada Ronald Tannur.

Kabarnya pihak Kejagung kini sedang melakukan pengembangan perkara Markus terbesar ini, karena didapatkan sejumlah nama dari oknum pengacara dan oknum hakim serta pegawai disejumlah pengadilan yang tersebar, terdeteksi dalam Barang bukti elektronik HP dan sejumlah perangkat yang berhasil disita dari para terdakwa. *** Emil F Simatupang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar