Tangsel, Info Breaking News - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI baru saja menggerebek sebuah pabrik kosmetik ilegal di sebuah pemukiman di daerah Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten. Kepala BPOM Taruna Ikrar menuturkan pabrik tersebut telah menyalahi aturan tidak memiliki nomor izin berusaha (NIB).Pabrik rumahan tersebut juga tidak memenuhi standar produksi yang baik serta menggunakan bahan baku berbahaya untuk produk kosmetik yang dijual. Beberapa bahan yang digunakan seperti hidrokuinon, dexamethasone, clindamycin, dan tretinoin.
"Produk ilegal ini contohnya mengandung hidrokuinon, ini salah satu penyebab atopi. Akhirnya akan ada bentol-bentol hitam dan sebagainya," ujar Taruna ketika ditemui awak media di Tangerang Selatan, Sabtu, (22/3/2025).
Kandungan tretinoin sebenarnya memang dapat memberikan efek yang mencerahkan. Tapi menurut Taruna, penggunaan secara sembarangan dapat membuat kulit 'ketergantungan' dengan zat tersebut.
Clindamycin merupakan sejenis antibiotik yang juga tidak boleh digunakan sembarangan. Taruna menuturkan penggunaan antibiotik tanpa resep dokter dapat bermanifestasi menjadi resistensi antibiotik.
"Kandungan dexamethasone ini sebenarnya merupakan anti-inflamasi turunan steroid yang bila digunakan secara tepat memang bagus menurunkan pembengkakan dan juga mengurangi jerawat," jelas Taruna.
"Tapi dampaknya kalau diabsorbsi ke dalam sistem tubuh itu bisa menyebabkan penyakit ginjal. Ini juga diduga bisa menyebabkan kanker," sambungnya.
Pabrik kosmetik ilegal itu mempekerjakan sekitar 40 karyawan dan memiliki kapasitas produksi 5 ribu produk dalam sehari. Omset yang didapatkan oleh pabrik tersebut dalam sebulan bisa mencapai Rp 1 miliar.
Pada saat ini, pelaku seorang wanita berinisial K dan pria berinisial IKC sudah ditahan oleh pihak berwenang. Kedua pelaku terancam hukuman maksimal 12 tahun penjara atau denda Rp 5 miliar.
"Ini tidak hanya berdampak pada kesehatan rakyat, tapi juga dampak secara ekonomi dan dampak kantong masyarakat, karena ini kan bentuk penipuan," tandasnya.
*** Nadya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !