Palembang, infobreakingnews - Semangat memberantas habis mafia migas kini mulai terlihat nyata, dengan ditangkapnya sejumlah orang pelaku pencurian minyak di Sumatera Selatan yang siudah berjalan cukup lama. Tidak tanggung-tanggung enam orang langsung diciduk tim keamanan gabungan dari PT Pertamina EP, Kepolisian dan TNI.
Keenam tersangka dibekuk saat sedang beroperasi di daerah sungai Ogan Ilir yang merupakan wilayah operasi PT Pertamina EP, Adera Field pada Senin (24/11).
Pengungkapan pencurian minyak kali ini bermula saat staf security PT Pertamina EP mandapatkan laporan adanya tindakan illegal tapping. Segera tim diterjunkan untuk menggrebek operasi yang jelas-jelas merugikan negara itu.
"Tim keamanan gabungan berhasil meringkus 6 ABK, sementara 6 lainnya berhasil melarikan diri," ungkap Public Relation Manager PT Pertamina EP Muhammad Baron, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/11/2014).
Baron menuturkan selain para tersangka yang berhasil diringkus, disita juga barang bukti berupa kapal tongkang hasil modifikasi yang diduga untuk menampung minyak hasil curian sera berbagai alat untuk melakukan illegal tapping lainnya.
"Diperkirakan kapal tersebut bisa memuat 5.000 - 8.000 liyer minyak mentah. Ditemukan juga selang selang yang digunakan untuk menyalurkan minyak tersebut," tambah Baron.
Baron berharap kasus ini dapat segera diselesaikan, serta terungkap seluruh pihak yang terlibat di dalamnya. "Kami berharap kasus pencurian ini bisa terungkap mulai dari yang ambil minyak, beking, maupun penadahnya. Karena hal ini jelas-jelas merugikan negara, terlebih ditengah kondisi kesulitan energi negeri ini sekarang" tegasnya.
Dengan kembali terungkapnya pencurian ini, Baron menyatakan akan memperkuat koordinasi dengan seluruh pihak terkait dalam rangka meningkatkan keamanan di area operasi PT Pertamina EP. Ia berharap peran serta masyarakat untuk saling membantu dalam menjaga dan memastikan minyak bumi sebagai energi yang bertujuan untuk mensejahterakan rakyat jangan sampai dicuri untuk kepentingan beberapa golongan.
"Kami serius menangani hal ini, bersama pihak aparat Polri dan TNI, kami akan menindak tegas semua pelaku yang terlibat. Minyak adalah milik negara, bukan milik pencuri, kami himbau agar masyarakat yang mengetahui hal-hal yang mencurigakan di sekitar wilayah tempat tinggal mereka mohon dapat segera menginformasikan kepada kami agar dapat segera ditindaklanjuti," pungkas baron
Sementara itu, para tersangka yang sudah diamankan pihak berwajib diserahkan kepada Polres Ogan Ilir, untuk selanjutnya akan kembali dilakukan pemeriksaan lebih mendalam oleh Polda Sumsel, bahkan pihak Mabes Polri sendiri siap memback up operasi menggulung mafia migas ini karena ditenggarai ada sejumlah oknum yang berdomisili di Jakarta. *** Rachmadi Wibisono.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !