Jakarta, infobreakingnews - Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terlihat sepi belakangan ini. Kalangan wartawan yang selama ini selalu ramai meliput berita di KPK juga semakin sepi, begitu juga halnyan dengan daftar pemeriksaan saksi yang sebelumnya berderet panjang di papan informasi kini dapat dihitung dengan jari.
Suasana tersebut sudah terjadi selama beberapa bulan. Bahkan, Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang sebelumnya marak dilakukan penyidik terhadap para koruptor kini tak lagi dilakukan. Terakhir, KPK melakukan OTT pada September 2014, yakni terhadap Gubernur Riau Annas Maamun yang statusnya kini nonaktif.
Kondisi ini menimbulkan tanya. Kabar yang beredar menyebut pucuk pimpinan KPK tengah menghadapi perpecahan. Kondisi itu mulai timbul setelah Presiden Jokowi meminta kepada KPK untuk menelusuri rekam jejak para calon menteri.
Seorang sumber menyebutkan, saat ini kisruh di internal KPK semakin menyeruak. Bahkan, pegawai KPK yang tergabung dalam Paguyuban Pegawai KPK tengah membuat mosi tak percaya kepada pimpinan lantaran perselisihan di antara sejumlah pimpinan dengan pegawainya.
"Kemungkinan untuk mempertanyakan bisa saja," katanya.
Hingga kini, wartawan masih mencoba mengkonfirmasi kepada pihak-pihak terkait, namun beberapa pihak mamsih terus bungkam tapi tidak memberi signal membantah hal perpecahan yang sedang terjadi. *** Mil.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !