Headlines News :
Home » » Masuk Blacklist, Eks PM Malaysia Dilarang Pergi Ke Luar Negeri

Masuk Blacklist, Eks PM Malaysia Dilarang Pergi Ke Luar Negeri

Written By Infobreakingnews on Sabtu, 12 Mei 2018 | 17.26

Mantan PM Malaysia Najib Razak dan Istri Rosmah Mansor

Kuala Lumpur, Infobreakingnews – Departemen Imigrasi Malaysia hari ini menyatakan pelarangan untuk pergi ke luar negeri bagi mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak.
Seperti dikutip oleh The Guardian, Najib dan sang istri Rosmah Mansor disebut telah “masuk ke daftar hitam” dan tidak boleh meninggalkan Malaysia.
Pernyataan itu dirilis setelah beredar jadwal penerbangan yang menunjukkan pasangan itu akan terbang ke Jakarta dengan jet pribadi Legacy 650, milik salah satu perusahaan Indonesia pada pukul 10 pagi tadi.
Namun, Najib yang tengah menghadapi kasus korupsi tak pernah muncul dan jet pribadi yang disewanya tetap berada di Bandara Subang.
Dalam cuitannya, Najib mengungkapkan ia sangat menghormati keputusan Departemen Imigrasi Negeri Jiran tersebut.
"Saya telah dimaklumkan bahawa Jabatan Imigresen Malaysia tidak membenarkan saya dan keluarga ke luar negara. Saya menghormati arahan tersebut dan akan bersama keluarga dalam negara," tulisnya.

Beberapa jam sebelumnya, lewat kultwit berbahasa Inggris Najib mencurahkan perasaannya terkait hasil pemilu awal pekan ini yang membuat dia dan koalisi Barisan Nasional tersingkir. Ia pun berdalih hendak mengambil liburan dan berkumpul bersama keluarganya.
"Setelah lebih dari empat dekade di politik dan kampanye pemilu belakangan ini, yang sayangnya bersifat personal dan mungkin paling menegangkan dalam sejarah Malaysia, saya akan rehat sebentar untuk melewatkan waktu bersama keluarga yang cukup lama belum saya jumpai," tulisnya.
"Para rekan sejawat di Barisan Nasional dan saya sendiri siap untuk menghormati kehendak rakyat dan memfasilitasi peralihan kekuasaan secara lancar. Kepentingan terbaik Malaysia dan rakyatnya akan selalu menjadi prioritas pertama saya, dan saya bertekad untuk terus melayani mereka dalam kapasitas sebagai apa pun yang saya bisa."
"Saya berdoa setelah periode penuh perselisihan ini agar negara ini bisa bersatu. Saya meminta maaf atas segala kesalahan dan berterima kasih kepada rakyat atas kesempatan yang diberikan untuk memimpin bangsa besar ini. Merupakan kehormatan seumur hidup bagi saya bisa melayani Anda semua dan Malaysia." ***Nadya

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved