Headlines News :
Home » » Pasca Erupsi Pagi Tadi, Merapi Masih Berstatus Normal

Pasca Erupsi Pagi Tadi, Merapi Masih Berstatus Normal

Written By Infobreakingnews on Jumat, 11 Mei 2018 | 11.35



Yogyakarta, Infobreakingnews – Pasca erupsi freatik pada Jumat (11/5/2018) pukul 07.40 lalu, status Gunung Merapi kini masih normal aktif.

"Saat ini status Gunung Merapi masih tetap normal aktif," ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Letusan freatik Merapi pagi tadi disertai suara gemuruh dengan tekanan sedang hingga kuat dan tinggi kolom 5.500 meter dari puncak kawah. Letusan melontatkan abu vulkanik, pasir, dan material piroklatik.
"Letusan berlangsung tiba-tiba. Jenis letusan adalah letusan freatik yang terjadi akibat dorongan tekanan uap air yang terjadi akibat kontak massa air dengan panas di bawah kawah Gunung Merapi," katanya.
Sutopo menjelaskan letusan freatik yang hanya terjadi beberapa saat tersebut tidaklah berbahaya dan normal terjadi kapan saja pada gunung berapi yang aktif.
"Status Gunung Merapi hingga saat ini masih tetap normal (Level I) dengan radius berbahaya adalah tiga kilometer dari puncak kawah. PVMBG tidak menaikkan status Gunung Merapi dan masih terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik," imbuhnya.
Oleh karena itu, Sutopo mengimbau masyarakat tetap tenang. Hingga kini belum ada laporan korban jiwa. BPBD dan aparat pun masih melakukan pemantauan.
Sementara itu, kegiatan di Bandara Adsutjipto masih terpantau berjalan normal.
Communication and Legal Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Yogyakarta Liza Anindya mengatakan pihak bandara belum memutuskan untuk menutup bandara. Saat ini, ia tengah berkoordinasi dengan pihak terkait pasca erupsi Gunung Merapi.
"Masih belum (ditutup), kita masih normal. Memang sekarang baru koordinasi dengan pihak terkait. BMKG, BPBD dan BPPTKG," ungkapnya.
Liza mengaku pemantauan dan koordinasi ini terus dilakukan, terutama dengan BMKG demi mengetahui arah angin dari abu Gunung Merapi.

"Ya kita ke BMKG juga terkait arah angin. Mengarah ke mana ini penting bagi kami," katanya.

Di lain pihak, Manager Pusdalop BPBD DIY Danang Samsurizal mengatakan saat ini pihaknya masih mengevakuasi warga yang berada di radius 5 km. Hujan abu terjadi di wilayah Sleman, meliputi Kecamatan Tempel, Turi, Pakem, Cangkringan, Ngemplak, dan sebagian Kecamatan Sleman. Ia juga menutup kawasan wisata Kaliurang.

"Daerah wisata Kaliurang dan tempat wisata di lereng Merapi untuk sementara ditutup," katanya.

Danang mengimbau kepada warga untuk tidak panik dengan kejadian tersebut. Ia juga memastikan akan tetap memantau keadaan. Jika ada perkembangan, pihaknya akan segera memberitahukan.

"Jika terpaksa mengungsi, silahkan mengungsi ke tempat yang sudah disediakan dan tetap tenang, sambil menunggu update informasi dari petugas," katanya.

Kepala Kelompok Operasional Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Joko Budiono mengatakan prakiraan cuaca sekitar Merapi hari ini adalah berawan dan cerah berawan mulai pagi hingga malam hari. Suhu udara 20-32°C dan kelembaban udara 55-94 persen. Angin berembus dari arah timur ke tenggara dengan kecepatan 5-18 km/jam.

"Untuk Merapi itu wewenangnya BPPTKG, kita hanya mendeteksi kondisi cuaca salah satunya angin sehingga punya gambaran pergerakan debu atau asapnya saja, info sementara dari BPBD hanya radius 3-5 km saja letusannya jadi dampaknya belum terlalu meluas," pungkasnya. ***Budianto

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved