Pandemi Covid-19 dan Meningkatnya Kasus Diskriminasi Terhadap Orang Asia

JAKARTA, INFO BREAKING NEWS - Sejak awal pandemi Covid-19, orang Asia kerap diperlakukan diskriminatif. Tak hanya di jalanan di Amerika, rasisme serta perlakuan diskriminatif terhadap orang Asia juga terjadi di tempat kerja.

CNN pada Kamis (19/8/2021) melaporkan di Australia, 66,4% responden keturunan Asia-Australia pada survei Oktober lalu melaporkan mengalami diskriminasi di tempat kerja, yang menunjukkan peningkatan hampir 15% dalam 6 bulan. 

Pandemi memburuk secara signifikan di Australia dengan lonjakan kasus terjadi antara bulan April dan Oktober lalu, yakni dari angka 4.862 menjadi 27.109. Hal itu berdampak ke orang keturunan Asia-Australia yang mengalami penurunan jam kerja, menurut para peneliti di Australian National University. 

Di Inggris, tingkat pekerjaan di kalangan orang Tionghoa turun 4,6% dari kuartal pertama 2020 ke kuartal kedua. Data pemerintah menunjukkan jumlah tersebut hampir 3 kali lebih banyak daripada penurunan yang dialami oleh kelompok etnis lain.

“Kemungkinan tingginya reprepsentasi orang Tionghoa dan Asia Timur di sektor yang terkena dampak paling parah seperti perhotelan, tetapi diskriminasi langsung oleh para pengusaha mungkin juga berperan,” ungkap Frances O'Grady, sekretaris jenderal Kongres Serikat Buruh , koalisi serikat pekerja Inggris, kepada CNN Business.

Pola-pola ini dapat memiliki implikasi jangka panjang, terutama karena sebagian besar dunia masih terperosok dalam perlambatan ekonomi akibat pandemi. Di beberapa bagian Amerika Serikat, orang Asia-Amerika sangat terpengaruh oleh krisis pekerjaan dan menghadapi pengangguran bersejarah.

Kemunculan wabah Covid-19 yang pertama kali dideteksi di China tahun 2019 lalu membuat beberapa politikus menyalahkan negara tersebut atas krisis yang terjadi. Para korban dan beberapa kelompok masyarakat mengatakan hal itu telah memberanikan diri mereka untuk menunjukkan kebencian kepada orang Asia, terutama Tionghoa. ***Jeremy