JAKARTA, INFO BREAKING NEWS - Pegawai nonaktif KPK yang sebelumnya tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) dilaporkan menerima tawaran untuk bekerja di perusahaan BUMN.
Novel Baswedan mengaku sejumlah rekannya disodorkan dua lembar surat, yang pertama surat pengunduran diri dan yang kedua surat permohonan disalurkan ke perusahaan BUMN.
Meski demikan, nampaknya tawaran tersebut tak diterima baik oleh Novel dan sejumlah rekannya.
“Bagi kami itu adalah suatu penghinaan,” katanya kepada awak media, Selasa (14/9/2021).
Novel menegaskan, pihaknya bekerja di KPK untuk berjuang melawan korupsi bukan hanya untuk bekerja. Langkah ini justru dinilai sebagai upaya sistematis untuk membunuh pemberantasan korupsi.
"Hal ini semakin menggambarkan adanya kekuatan besar yang ingin menguasai KPK untuk suatu kepentingan yang bukan kepentingan memberantas korupsi," tutur penyidik nonaktif KPK tersebut.
Hal senada disampaikan pegawai nonaktif KPK lainnya, Benedycitus Siumlala yang mengaku akan menolak tawaran tersebut. Dikatakan, hal itu bukan jalan keluar untuk menyelesaikan polemik TWK.
"Kalau saya pribadi jelas menolak mas. Bukan itu jalan keluarnya, dan nggak ada opsi itu di rekomendasi ORI dan KHAM. Saya pribadi nggak mau menghambat pimpinan. Surat itu isinya feodal sekali," katanya.
Informasi terakhir menyebut belum semua pegawai yang tak lolos TWK ditawari surat yang dikabarkan akan disalurkan bekerja di BUMN.
Sekjen KPK Cahya Harefa dan Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring Pahal Nainggolan mengatakan, sejauh ini sebanyak 49 orang menolak tawaran tersebut dengan tegas. Sementara delapan orang lainnya masih abu-abu lantaran belum ada kepastian terkait perusahaan, posisi, lokasi penempatan, hingga status kepegawaiannnya kelak.
Atas dasar itu, pegawai tersebut masih mempertimbangkan tawaran itu. ***Juwandi Supriyadi
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !