Headlines News :
Home » » Thailand Kembangkan Alat Uji Covid-19 Berbasis Keringat dari Ketiak

Thailand Kembangkan Alat Uji Covid-19 Berbasis Keringat dari Ketiak

Written By Info Breaking News on Jumat, 10 September 2021 | 14.52


BANGKOK, INFO BREAKING NEWS - Para peneliti di Thailand baru-baru ini mengembangkan pendeteksi virus Covid-19 berbasis keringat, yang kemudian diuji pada seorang pemilik toko di pasar makanan Bangkok pekan ini.

Chadin Kulsing dari Universitas Chulalongkorn di Bangkok mengungkapkan dari hasil sampel yang diambil, orang yang terinfeksi Covid-19 mengeluarkan bahan kimia yang sangat berbeda.


"Kami menggunakan temuan ini untuk mengembangkan alat untuk mendeteksi bau spesifik yang dihasilkan oleh bakteri tertentu dalam keringat pasien COVID-19,” tuturnya.


"Untuk penjual pasar Bangkok, keringat ketiak yang membasahi T-shirt mereka selama musim hujan yang lembab mungkin mengandung tanda-tanda halus infeksi Covid-19," kata para ilmuwan setempat seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (10/9/2021).


Chadin mengklaim tes tersebut 95 persen akurat dan berharap alat yang dikembangkannya itu dapat diluncurkan sebagai alternatif yang terjangkau untuk tes swab yang lebih mahal dan memerlukan pemrosesan laboratorium.


Kendati demikian, alat uji Covid-19 tersebut saat ini masih dalam tahap pengembangan, dan penelitian di baliknya belum dipublikasikan atau ditinjau oleh rekan sejawat.


Diketahui, para ilmuwan mengadaptasi perangkat yang biasanya digunakan untuk mendeteksi bahan kimia beracun di lingkungan dengan cara meletakkan kapas di bawah lengan selama 15 menit, lalu dimasukkan ke dalam botol kaca dan disterilkan dengan sinar UV.


"Teknisi kemudian mengambil sampel dalam jumlah yang sesuai menggunakan selang hisap, dan menekannya ke alat analisis untuk memeriksa hasilnya," kata Chadin.


Pengambilan sampel membutuhkan waktu 15 menit dan hasilnya siap dalam 30 detik.


Tes keringat mendapat acungan jempol dari vendor pasar Bangkok karena dinilai lebih menyenangkan daripada tes usap lubang hidung.


"Tes keringat ini lebih nyaman karena saya bekerja sambil menunggu hasilnya," kata seorang penjual semangka berusia 43 tahun kepada AFP.


"Dengan tes PCR, saya harus berada di pusat pengujian, duduk dan menunggu hasilnya dan itu hanya membuang-buang waktu saya."


Per Kamis (9/9/2021), Thailand melaporkan 16.000 kasus baru dan  menjadikan total sejak awal pandemi menjadi hampir 1,34 juta. ***Deviane

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved