Headlines News :
Home » » HNW Sebut Aksi Marah-marah Risma Tak Sesuai Etika Pemerintahan

HNW Sebut Aksi Marah-marah Risma Tak Sesuai Etika Pemerintahan

Written By Info Breaking News on Minggu, 03 Oktober 2021 | 12.28

Hidayat Nur Wahid

JAKARTA, INFO BREAKING NEWS - Kasus marah-marah Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini alias Risma saat kunjungan rapat kerja bersama Pemerintah Provinsi Gorontalo dikritik keras oleh Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid.

Menurutnya, meluapkan kemarahan di depan publik seperti yang sering dilakukan Risma tidak sesuai dengan Etika Pemerintahan dalam TAP MPR 6/2001 yang berisi: penyelenggara negara diamanatkan untuk menyelesaikan masalah secara musyawarah dengan penuh kearifan dan kebijaksanaan agar tercipta suasana harmonis antar pemangku kepentingan.


“Apalagi kejadian tersebut langsung mengundang kecaman dari Gubernur Gorontalo dan masyarakat luas,” kata HNW, Minggu (3/10/2021).


Oleh karena itu, HNW pun mendesak agar Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy atau bahkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk turun tangan menegur Risma supaya kejadian serupa tak terulang.


“Memang data bansos bermasalah di daerah perlu diperbaiki, tapi tentunya tidak dengan marah-marah yang tidak menyelesaikan masalah, bisa dengan cara yang lebih elegan, apalagi yang harus bertanggung jawab bukan hanya Pemda, melainkan juga Kemensos. Mestinya Mensos membimbing dan memberikan teladan terbaik bagaimana menyelesaikan masalah dengan komprehensif, tanpa marah-marah yang malah menambah masalah, dan mengurangi hormat dan marwah,” paparnya.


HNW menilai permasalahan data bantuan sosial memang harus segera diselesaikan, dan itu diperlukan kerja sama yang kondusif, karena tanggung jawabnya tidak hanya ada pada pemerintah daerah, melainkan juga Kemensos.


Kinerja Kementerian Sosial pun dinilai belum maksimal menjalankan tugasnya terkait verivali (verifikasi dan validasi) data Pemda. Misalnya, Pemkot Bekasi temukan Kemensos menggunakan data lama untuk bansos (28/7/2021), Pemprov DKI temukan data ganda Kemensos sebanyak 99 ribu (31/7/2021).


“Dengan banyaknya permasalahan verivali di Kemensos, Mensos Risma mestinya introspeksi, dan seharusnya tidak merasa solusinya adalah dengan marah-marah kepada pejabat Pemda atau pendamping Bansos. Dalam menerima aduan masyarakat/pelaksana di daerah, Mensos perlu lakukan koreksi silang karena selain Pemda, Pusdatin Kemensos juga bisa saja melakukan penghapusan data,” kata dia.


Wakil Ketua MPR tersebut lantas mendesak Menteri Sosial untuk memperbaiki cara berkomunikasi sebagai pejabat pemerintahan dengan tidak mengumbar marah besar di depan khalayak.


“Sikap marah-marah di depan publik justru rawan memperuncing hubungan antara pusat dan daerah, bahkan Gubernur Gorontalo misalnya sampai tersinggung dan minta Presiden mengevaluasi sikap Mensos. Padahal dalam konteks pendataan fakir miskin, sinergi pusat dan daerah adalah kunci utama menuju data yang lengkap dan tepat, berdaya guna, dan efektif menjauhkan dari penyimpangan termasuk korupsi,” tutupnya. ***Oto Geo

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved