Headlines News :
Home » » Kemenkes Temukan 9.855 Orang Positif Covid-19 Masih Nekat Keluyuran

Kemenkes Temukan 9.855 Orang Positif Covid-19 Masih Nekat Keluyuran

Written By Info Breaking News on Kamis, 07 Oktober 2021 | 15.20


JAKARTA, INFO BREAKING NEWS - Sebanyak 9.855 orang yang positif terinfeksi Covid-19 masih ditemukan berkeluyuran di ruang publik, termasuk mall.

Jumlah orang positif Corona yang masih keluyuran itu terlacak lewat aplikasi PeduliLindungi yang dihimpun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 5 Oktober 2021.


Kondisi ini lantas membuat warga geram. Mereka mencap orang-orang tersebut tak bermoral, karena bisa menularkan virusnya ke orang lain.


Sejauh ini, sudah 73.643.524 orang menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai akses masuk ke 24.668 lokasi. Pergerakan mereka terlacak setiap melakukan skrining saat memasuki ruang publik.


Kaget bercampur jengkel, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun menyayangkan orang-orang yang masuk daftar hitam masih saja nekat masuk ke mall, tempat wisata, transportasi umum, bioskop, dan sejumlah ruang publik lainnya.


Ia menyampaikan temuan tersebut nantinya akan menjadi catatan bagi Pemerintah untuk memperbaiki sistem skrining di tempat publik. "(Dengan) temuan itu, nanti kita bisa lebih perbaiki," tegasnya.


Dari 9.855 orang tersebut, 6.380 terlacak keberadaannya di pusat perbelanjaan atau mall. Sisanya, 1.068 orang terdeteksi di pabrik, 399 terdeteksi di transportasi darat, 109 terdeteksi di transportasi udara, 253 terdeteksi di bioskop, 257 terdeteksi di rumah makan, 127 terdeteksi di hotel, 38 terdeteksi di tempat wisata, dan 573 terdeteksi di perkantoran.


Dari tujuh sektor yang dipantau PeduliLindungi, pemerintah menaruh kewaspadaan penuh di sektor aktivitas keagamaan. Sebab, pada hari-hari besar keagamaan, mobilitas masyarakat sangat tingg sedangkan disiplin protokol kesehatan sangat rendah.


Kondisi semacam ini, kata Menkes Budi, tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi terjadi juga di sejumlah negara lain. Salah satunya India, ketika Covid meledak karena aktivitas keagamaan hari raya besar.


"Karena semua lonjakan kasus di kita terjadi sesudah acara keagamaan. Bukan mingguan, kita Jumat ke masjid, Minggu kita ke gereja. Bukan itu. Tapi hari besarnya," tambah dia.


Sementara itu, Chief Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Setiaji menegaskan pihaknya akan memberikan notifikasi kepada pengelola gedung dan puskesmas domisili warga yang masuk daftar hitam, bila mendapati mereka beraktivitas di ruang publik.


Ia juga mengatakan, jika warga dengan status hitam ini sudah terlanjur masuk ke ruang publik seperti pusat perbelanjaan atau mal, akan diarahkan ke ruangan untuk ditindaklanjuti seperti isolasi mandiri atau isolasi terpusat. ***Candra Wibawanti





Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved