Headlines News :
Home » » Ini Tanggapan Luhut Terkait Munculnya Varian Omicron

Ini Tanggapan Luhut Terkait Munculnya Varian Omicron

Written By Info Breaking News on Senin, 29 November 2021 | 09.37


JAKARTA, INFO BREAKING NEWS - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan masih banyak yang belum diketahui soal varian baru dari virus corona, yakni B.1.1.529 atau varian Omicron.

Oleh karena itu, efeknya terhadap efektivitas vaksin pun belum dapat dipastikan.


"Kami memperkirakan, dengan kerja sama internasional yang baik butuh satu sampai dua minggu ke depan untuk bisa lebih memahami lagi bagaimana efek dari varian Omicron ini terhadap vaksin dan antibodi yang terbentuk dari infeksi alamiah," kata Luhut dalam konferensi pers daring pada Minggu (28/11/2021) malam.


Luhut menyebut pemerintah Indonesia enggan terburu-buru mengambil kebijakan. Meski begitu, ia memastikan pemerintah akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi terkait perkembangan varian ini. 


"Kita sangat hati-hati juga untuk membuat keputusan-keputusan karena masih banyak yang kita tidak tahu," ucapnya. 


Untuk mengantisipasi penyebaran varian Omicron, pemerintah melakukan sejumlah pembatasan khususnya terkait pelaku perjalanan internasional. 


Pertama, Indonesia menutup akses bagi warga negara asing (WNA) yang dalam 14 hari terakhir yang memiliki riwayat perjalanan ke 11 negara, yakni Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambik, Eswatini, Malawi, Angola, Zambia, dan Hongkong.


Sementara itu, bagi warga negara Indonesia (WNI) yang memiliki riwayat perjalanan ke negara-negara tersebut dan hendak masuk ke wilayah RI diwajibkan menjalani karantina selama 14 hari. 


Untuk WNA maupun WNI yang masuk ke Indonesia dari negara-negara di luar 11 negara di atas, masa karantina diperpanjang dari 3 hari menjadi 7 hari. 


Seluruh kebijakan pengetatan perjalanan itu mulai berlaku pada 29 November 2021 pukul 00.01. "Kementerian Kesehatan juga akan meningkatkan tindakan genome sequencing, terutama dari kasus-kasus positif yang dari riwayat perjalanan ke luar negeri untuk mendeteksi varian Omicron ini," kata Luhut. 


Luhut mengimbau warga agar semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan. Kendati demikian, ia meminta masyarakat tidak panik atau takut berlebihan menghadapi varian ini.


"Berangkat dari pengalaman kita terakhir menangani Delta varian, manakala kita semua kompak, bahu-membahu, tidak perlu saling menyalahkan karena apa yang kami putuskan ini juga pemerintah telah mendapat masukan dari para ahli epidemiologi kita," tuturnya.


Varian Omicron sendiri pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan Botswana. Pada 26 November 2021 Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) meningkatkan status varian baru tersebut menjadi variant of concern. 


Hingga hari ini, 13 negara sudah melaporkan adanya kasus konfirmasi dan probable corona varian Omicron di negara mereka. Selain Afrika Selatan dan Botswana, varian ini ditemukan pula di Jerman, Belgia, Inggris, Israel, Australia dan Hongkong. 


Pemerintah memastikan hingga saat ini varian tersebut belum ditemukan di Indonesia. "Sampai sekarang Indonesia belum teramati adanya varian Omicorn ini," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers daring, Minggu (28/11/2021). ***Sam Bernas


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved