Cegah Antrean Panjang Saat Natal, KFC Jepang Imbau Pemesanan Secara Online

Antrean panjang di depan salah satu store KFC di Jepang

TOKYO, INFO BREAKING NEWS - Restoran makanan cepat saji KFC sudah menjadi bagian dari tradisi Natal di Jepang. Tiap tahun, antrean panjang kerap “menghiasi” perayaan Natal di Negeri Sakura.

Namun, pandemi Covid-19 yang tak kunjung selesai serta aturan untuk menjaga jarak satu sama lain, mengancam tradisi tersebut. Tahun ini, perusahaan pemegang lisensi KFC Jepang mendorong pelanggan untuk memesan secara online dan kemudian mengambil ayam goreng mereka pada waktu yang ditentukan, daripada membentuk antrean panjang.

MHari-hari menjelang Natal menjadi minggu penjualan terbesar perusahaan dan berharap langkah baru itu akan membantu mempertahankan pendapatan mereka, yang sempat turun tahun lalu.

Meskipun hanya sekitar 1 persen penduduk Jepang yang beragama Nasrani, aspek komersial liburan telah dianut warga di sana.

Natal KFC di Jepang sendiri berawal dari seorang pelanggan asing yang mengeluh bahwa mereka tidak dapat menemukan kalkun selama liburan. Promosi "Kentucky for Christmas" pertama dimulai pada tahun 1974 dan dipasarkan untuk pasangan. Menu yang ditawarkan adalah seember ayam goreng bersama dengan sebotol anggur.

KFC Jepang telah meningkatkan kampanye Natal mereka tahun ini dengan menawarkan insentif harga untuk pemesanan awal, demi mematuhi aturan Covid-19.

"Sebagai tindakan pencegahan infeksi, kami melakukan pembatasan untuk menghindari orang banyak berkumpul," kata juru bicara perusahaan, Tetsuya Noguchi.

Pelanggan tampaknya telah menerima perubahan tersebut, dan melakukan pemesanan.

"Saya melakukan pemesanan untuk Kentucky kemarin, jadi saya tidak berpikir saya harus berlari mencari ayam goreng di Natal ini," tulis seorang musisi asal Jepang, Rise Ito, di Twitter.

Data dari Shared Research menunjukkan penjualan makanan KFC Jepang pada Natal tahun 2019 mencapai rekor 7,1 miliar yen (US$62,5 juta), tetapi pendapatan turun pada tahun 2020 menjadi 6,9 miliar yen di tengah penerapan langkah-langkah jarak sosial dan gelombang kasus Covid-19. ***Winda Syarief