LAUSANNE, INFO BREAKING NEWS - Komite Olimpiade Internasional (IOC) menghormati keputusan AS yang memboikot gelaran Olimpiade Musim Dingin Beijing Februari 2022 mendatang atas catatan hak asasi manusia Tiongkok.
“Kami selalu meminta sebanyak mungkin rasa hormat dan campur tangan seminimal mungkin dari dunia politik,” kata Kepala Komisi Koordinasi IOC untuk Olimpiade Beijing, Juan Antonio Samaranch, pada Selasa (7/12/2021) dalam konferensi pers virtual.
“Kami harus timbal balik. Kami menghormati keputusan politik yang diambil oleh badan-badan politik. Kami sangat bangga, bahagia dan berharap semua atlet dunia akan hidup damai dalam 59 hari (di Beijing),” lanjutnya.
Sebelumnya pada Senin (6/12/2021), Gedung Putih mengumumkan pejabat pemerintah AS akan memboikot Olimpiade Musim Dingin karena "kekejaman" hak asasi manusia Tiongkok, meskipun atlet AS bebas bepergian ke sana untuk bertanding.
Boikot AS, yang didorong selama berbulan-bulan oleh beberapa anggota Kongres dan kelompok hak asasi manusia, terjadi meskipun ada upaya untuk menstabilkan hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia, dengan pertemuan video bulan lalu antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
“Tiongkok menentang boikot itu dan akan mengambil tindakan balasan yang tegas,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian dalam jumpa pers di Beijing hari Selasa kemarin.
“Ini adalah domain politik dan kami menghormati hak mereka untuk mengambil keputusan politik itu dan mereka menghormati hak atlet untuk ambil bagian dalam Olimpiade,” kata juru bicara IOC Mark Adams.
Adams mengatakan adopsi PBB baru-baru ini atas resolusi Gencatan Senjata Olimpiade untuk Beijing 2022 membuktikan negara-negara di seluruh dunia mendukung Olimpiade.
“Kami pikir negara-negara dan pemerintah mereka sangat mendukung Olimpiade dan sangat memahami. Mereka jelas mendukung tujuan Olimpiade dan mereka mengerti bahwa kita, mudah-mudahan, berada di luar politik,” tandasnya. ***Deviane
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !