Headlines News :
Home » » Mantab, Hakim Agung Ini Terpanggil Ikut Mecegah Bahaya Narkoba Dikalangan Pelajar SMA

Mantab, Hakim Agung Ini Terpanggil Ikut Mecegah Bahaya Narkoba Dikalangan Pelajar SMA

Written By Info Breaking News on Jumat, 17 Desember 2021 | 03.44

Hakim Agung Adhoc Dwi Tjahyo Soewarsono, SH MH.

JAKARTA,
Info Breaking News - Berperan serta dalam mencegah kerusakan jiwa akibat penyalagunaan narkoba khususnya pada generasi muda yang masih duduk sebagai siswa ditinggkat pendidikan dasar, merupakan panggilan hati bagi Hakim Agung Adhoc Dwi Tjahyo Soewarsono, SH MH.

" Ada Dua hal yang sangat merusak dalam kehidupan berbangsa, pertama kejahatan korupsi dan yang kedua adalah narkoba. Kedua duanya sangat berpengaruh besar terhadap kemajuan masa depan anak bangsa. Bahkan secara khusus kejahatan Narkoba merupakan Narko Terorism, yang lebih dasyat kerusakan yang dapat ditimbulkan dibandingkan dengan kejahatan teroris itu sendiri." ungkap Hakim Agung Dwi ketika berbincang dengan wartawan senior Emil Simatupang, Kamis (16/12/2021) diruang kerjanya di Mahkamah Agung RI Jakarta.

Mengapa disebutkan Narko Terorism lebih dasyat daya kerusakannya ? Karena jika hanya sebuah ledakan bom bunuh diri yang lazim dilakukan para teroris, hanya berkisar membunuh puluhan atau sekelompok kecil manusia saja. Namun akan berbeda dengan narkoba jenis Sabu yang hanya satu gram saja itupun sudah dapat merusak 5 orang jaringan otak anak muda kita. Sedangkan penangkapan sebesar satu ton bahkan ratusan kilogram yang sering dilakukan oleh pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) itu sudah berulangkali terjadi. Maka terbayangkan berapa besar kerusakan anak bangsa kita jika kita tidak dapat menangkal kejahatan narkoba ini. Dan prihatin nya kita bahwa saat ini pun Negeri tercinta kita secara nansional sudah dinyatakan sebagai darurat narkoba" kata Dwi yang sudah bertugas selama 15 tahun di benteng terakhir para pencari keadilan Mahkamah Agung RI.

Lebih lanjut Dwi menyebutkan secara tegas dan keras bahwa oknum aparat hukum dari mulai hakim, jaksa serta aparat hukum lainnya yang memberikan hukuman ringan ringan kepada para penjahat narkoba itu adalah merupakan bagian dari sindikat narkoba itu sendiri.

Hal keprihatinan batin inilah pulalah yang membuat pria berkacamata yang menjadi suami dari Ipi Maryati Kuding, Plt. Jubir Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu terpanggil membuat serangkaian acara seminar pembekalan pencegahan bahaya narkoba untuk para pelajar ditingkat SMA khususnya bagi para pelajar yang berada didaerah perkampungan, karena menurut Dwi, sindikat narkoba itu sendiri kini sudah merambah kepelosok daerah perkampungan desa, akibat dari konsentrasi aparat hukum terkait yang sudah mantab terorganisir di perkotaan besar. 

Bahkan lebih lanjut Dwi berharap untuk mengatasi kondisi darurat narkoba dinegeri ini, sudah semustinya Presiden Joko Widodo mengumpulkan semua elit aparat hukum itu, dari mulai Panglima, Kapolri, Kejagung serta Ketua Mahkamah Agung dan seterusnya, agar memberikan instruksi dan ultimatum keras, agar tidak ada lagi memberikan toleransi apalagi menutupi atau membeckingi aparat dibawah mereka yang terseret kejahatan narkoba. Karena dimaklumi tumpukan uang sebagai sogokan upeti yang sangat fantastis bukanlah hal sulit disodori oleh bandar besar narkoba itu sendiri.

Itu sebabnya secara pribadi hakim agung Dwi yang sudah menjalin kesepakatan kerja sama dengan pihak BNN Pusat juga pihak LBH SAN (Serumpun Anak Negeri) yang di support langsung oleh Ketua LBH SAN, Dr. H. Najamudin, M PD, mantan Ketua Komisi A DPRD Bogor itu, dimana dalam waktu dekat ini akan melakukan serangkaian acara pembinaan dan pembekalan terhadap kiat pencegahan bahaya narkoba disejumlah pelosok SMA diberbagai daerah diwilayah hukum Bogor Jawa Barat, sekaligus memberikan kemudahan bagi para masyarakat sekitar dalam mendapatkan kebutuhan bahan pokok sembako melalui Bazar ditengah acara penangkalan bahaya narkoba bagi generasi muda tersebut.

Mengapa hal ini penting, karena menurut Dwi yang sudah banyak menangani perkara besar para buruh di Indonesia ini, akan menyasar secara humanis bagi para pelajar yang dirasakan pada beberapa semester belakangan ini terlihat mendapatkan nilai yang anjlok dalam mata pelajaran, lalu ditambah dengan absensi kehadiran disekolahnya banyak bolong alias tidak masuk, maka Dwi bersama team nya akan melakukan deteksi dini melalui wawancara humanis kepada para siswa sekaligus melakukan test urine, sehingga jika hasilnya positip terpapar narkoba, Dwi bersama teamworknya sudah siap melakukan serangkaian pencegahan dini secara elegan tanpa harus menyudutkan kepribadian sianak.

"Dan untuk mendukung suksesnya program deteksi dini ini, maka sudah waktunya pihak pemerintah pusat memberikan lebih besar dana anggarannya untuk menambah Biaya Operasinal Sekolah (BOS) dan seiring dengan itu juga sebaiknya anggaran operasional bagi BNN diperbesar, sekalipun dana anggaran itu merupakan subsidi silang atau harus memangkas dana anggaran yang sangat besar ditubuh BUMN yang nyata nyata banyak dicuri oleh para koruptor itu." pungkasnya. *** Armen/MIL.


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved