Headlines News :
Home » » Sangat Biadab Satu Oknum TNI Berpangkat Kolonel Dalam Tragedi Nagrek

Sangat Biadab Satu Oknum TNI Berpangkat Kolonel Dalam Tragedi Nagrek

Written By Info Breaking News on Sabtu, 25 Desember 2021 | 11.21

Terekam saat ketiga oknum TNI mengangkut korban Salsa keatas mobil nya lalu dibuang kesungai Serayu Jawa Tengah

Semarang,
Info Breaking News - Ternyata satu dari oknum TNI yang menabrak serta membuang sepasang korban yang ditabraknya dikawasan Nagrek Jawa Barat yang menggemparkan itu, karena adanya seorang berpangkat Kolonel TNI yang berwatak biadab dan tidak sesuai dengan didikan prajuritnya, lalu diketahui pula bahwa salah satu korban yang mereka angkut dengan mobil bernuansa TNI itu ternyata masih sekarat dan belum tewas yang seharusnya masih ada peluang untuk ditolong hidup, ehh malahan justru oleh perintah si Kolonel berwatak biadab bangsat itu menyuruh kedua anak buahnya untuk membuang ke sungai Serayu jawa tengah, hingga kemudian diketemukan jasad membusuk kedua mayat korban tabrak lari itu menjadi suatu tragedi pembunuhan berencana.

Peristiwa ini membuat Panglima TNI Jenderal Andika Pratama Perkasa langsung marah besar dan menyeret 3 oknum anakbuah nya itu kepersidangan setelah langsung memecatnya dari kesatuan.

Lebih parah lagi ketika Polisi temukan fakta baru jenazah dua sejoli Handi Harisaputra (18) dan Salsabila (13) korban tabrak lari Nagrek Jawa Barat yang ditemukan di aliran Sungai Serayu.

Polisi temukan kejanggalan pada jenazah laki-laki yang ditemukan di Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas.

Jenazah pria tersebut diduga saat dibuang dalam keadaan masih hidup.

Kabiddokkes Polda Jateng, Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti menuturkan dua jenazah tersebut ditemukan di wilayah Banyumas dan Cilacap pada 11 Desember lalu.

Namun saat itu terdapat laporan polisi adanya orang hilang dari Jawa Barat dengan ciri -ciri sama.

"Karena ada kemiripan akhirnya penyidik Jawa Barat datang ke Polres Banyumas dan Cilacap. Setelah sampai dilakukan pengencekan data primer diantaranya sidik jari," ujarnya, Kemaren kepada sejumlah awak media.

Karena telah pembusukan, Kata Hastry akhirnya dilakukan pengecekan berdasarkan medis baik dari tinggi badan, wajah, rambut. Selain itu pengecekan dilakukan berdasarkan foto yang dibawa keluarga.

"Ternyata ada kecocokan baju maupun gelang yang dikenakan korban," tuturnya.

Menurutnya, berdasarkan hasil pengecekan wajah meski mengalami pembusukan, korban wanita tersebut sudah meninggal saat kejadian di Nagrek dengan luka di kepala.

Sementara korban laki-laki saat dilakukan pemeriksaan luar dan dalam ditemukan adanya tanda-tanda air di saluran nafas hingga paru-paru.

Selain itu juga ditemukan luka di kepala.

"Hal ini menunjukkan saat dibuang dia (korban laki-laki) dalam keadaan hidup atau tidak sadar," tutur dia.

Ia menyimpulkan bahwa mayat perempuan meninggal saat kejadian di Nagrek.

Sementara mayat laki-laki tersebut dibawa dan dibuang dalam keadaan masih hidup.

"Kami temukan mayat laki-laki itu meninggal karena air.

"Jadi mayat laki-laki itu meninggal dunia karena tenggelam dan bukan karena luka di kepalanya. Karena kondisi luka di kepala tidak mematikan,tapi justru karena dalam keadaan pingsan dibuang kedalam sungai itulah yang membuat paru paru korban banyak kemasukan air," pungkasnya sehingga banyak pihak meminta agar hukuman mati sangat layak untuk para oknum TNI terutama atas si kolonel abal abal yang telah menambah deretan oknum perwira tinggi yang berwatak kriminal didalam negeri ini

. *** Kuswanto.

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved