Jakarta, Info Breaking News - Dari pengamatan pasar saham khusus di sektor MIGAS tidak ada yang bisa memastikan naik harga minyak naik pula harga saham dari suatu perusahaan yang listed di pasar saham,karena banyak faktor,tapi yang utama adalah satistik trend dari harga saham perusahaan tersebut dalam beberapa kurun waktu,trend dari harga MIGAS itu sendiri ( naik turunnya ) & ramai tidaknya lalu lintas pembelian saham ( bisa saja wait and see )
Valuasi adalah penilaian bisnis / usaha suatu proses memperkirakan nilai ekonomi dalam suatu bisnis
Terkait dengan pembelian saham ELSA oleh PERTAMINA HULU ENERGY menjadi suatu hal yang harus diaudit investigasi karena terindikasi tidak melalui valuasi yang terstruktur, Kalau mau beli saham ELSA harusnya tahun lalu saat harga saham ELSA masih sekitar 100-120 (sekitar bulan Sept 2020). Tp waktu itu mereka tidak mau beli & dealnya baru Oktober 2021 dan transaksinya belinya bulan Desember 2021 dan dapat dipasti deal harganya sdh diatas Rp 300 ( info dari sumber yang dipercaya ),telah dilakukan konfirmasi ke Direktur Utama PT ELNUSA Tbk Ali Mudakir " hal tersebut dapat ditanyakan ke pemegang saham kami hanya bicara / kerjakan operasional "
Sekarang yang perlu dilihat itu adalah valuasi keekonomiannya bagaimana saat PHE mau beli saham itu (bln Sept 2021), soalnya saat valuasi keekonomian bulan April-Mei 2020, nilai valuasinya dibawah Rp.100 ( PIMR Perencanaan Investasi Management Resiko Pertamina ) sedangkan harga pasar saat itu dibawah Rp 130,-, dari pihak Dana Pensiun Pertamina / Saham yang ada di ELSA telah dibeli oleh PHE sebesar : 9.99%
Dari informasi tersebut patut dicurigai ada apa pembelian saham pada saat harga saham tinggi dan valuasi yang dilakukan apakah sudah kridible?...karena harga saham MIGAS tidaklah baik dan menjanjikan untuk saat ini. *** Otto Geo.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !