TNI Marinir beri kado spesial buat KPK dan harapan publik kedepan

Ipi Maryati Kuding

JAKARTA, Info Breaking News - Secara istimewah kado diakhir pengujung tahun menyambut tahun baru, lembaga anti rasuah mendapat tambahan fasilitas rumah tahanan yang cukup mumpuni secara scurity dan kado spesial untuk KPK itu disampaikan langsung oleh Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal) Mayjen TNI Marinir Lukman beserta jajaran mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (28/12/2021). Kedatangannya untuk membahas kolaborasi dua lembaga dalam pemberantasan korupsi.

Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara KPK Bidang Pencegahan Ipi Maryati Kuding mengatakan, kedatangan Komandan Puspomal itupun disambut sangat gembira oleh pimpinan beserta pejabat struktural KPK.

"Ketua KPK didampingi Wakil Ketua dan pejabat struktural terkait hari ini pukul 14.00 WIB menerima audiensi Komandan Puspomal Mayjen TNI Marinir Lukman beserta jajaran di Gedung Merah Putih KPK," ujar Ipi di Jakarta, Selasa (28/12/2021).

Selain audiensi, dua lembaga yang diwakili oleh Sekjen KPK dan Komandan Puspomal akan menandatangani kerja sama terkait dengan penggunaan sementara rumah tahanan (rutan) di Markas Komando Pusat Polisi Militer Angkatan Laut yang berlokasi di Jakarta Utara.

"Pemanfaatan sarana dan prasarana milik TNI AL ini merupakan salah satu bentuk kontribusi TNI AL dalam pemberantasan korupsi," ucapnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengharapkan sinergi KPK dan TNI dalam pemberantasan korupsi dapat ditingkatkan setelah pelantikan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.

Penambahan fasilitas rutan dan kerjasama seperti ini sangat diharapkan bisa lebih memberi efek jera bagi para penjahat koruptor yang terdiiri dari sejumlah orang, sehingga penahanannya pun dapat secara terpisah untuk mencegah manupulasi kesaksian dipersidangan. Namun yang terpaling penting adalah pengawasan yang ketat didalam areal rutan untuk tidak memberi kelonggaran bagi para tahanan koruptor menyelundupkan alat komunikasi HP yang masih sering terjadi karena ditenggarai masih terlalu banyak pegawai yang ditempatkan di areal rutan atau lapas yang bermental kecoa dan mata duitan, karena begitu dikasih duit oleh tahanan dan dijanjikan akan selalu dikasih secara rutin, maka moral sipenjaga rutan sudah ambruk bahkan seringkali menjadi budaknya para koruptor. *** Emil Simatupang.