Headlines News :
Home » » Omicron Meningkat, Warga DKI Jakarta Kesulitan Mencari Rumah Sakit

Omicron Meningkat, Warga DKI Jakarta Kesulitan Mencari Rumah Sakit

Written By Info Breaking News on Jumat, 28 Januari 2022 | 17.50


JAKARTA,
INFO BREAKING NEWS - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo mengatakan keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien di Rumah Sakit di Jakarta mulai meningkat. Dia pun menerima laporan bahwa ada masyarakat yang kesulitan dalam mencari rumah sakit.

"Data per Jumat (28/1/2022) kemarin, BOR RS di Jakarta mencapai 65 persen. Dan KSP sudah mulai menerima laporan warga yang kesulitan mencari rumah sakit," kata Abraham dikutip dari siaran persnya,

Menurut dia, keterisian tempat tidur rumah sakit di Jakarta saat ini justru didominasi oleh pasien yang bergejala ringan atau tanpa gejala. Padahal, seharusnya masyarakat dan rumah sakit lebih mengutamakan pasien yang sakit berat, lansia, dan komorbid.

"Masyarakat tidak perlu panik. Apalagi WHO menyebut varian Omicron lebih ringan ketimbang delta. Yang penting waspada proposional," ujarnya.

Dia pun menghimbau masyarakat yang terpapar varian Omicron tanpa gejala atau ringan, lebih memanfaatkan Isolasi Mandiri (Isoman) dan telemedicine. Disisi lain, Abraham memastikan hingga kini ketersediaan tempat tidur masih mencukupi.

"Konversi bed untuk Covid-19 terus dilakukan, dan untuk stok obat-obatan di RS juga sudah distribusikan oleh Kemenkes," jelas Abraham. Ruang isolasi di 67 rumah sakit atau RS rujukan Covid-19 di DKI Jakarta hampir penuh. Berdasarkan data 25 Agustus 2020, jumlah tempat tidur isolasi yang terpakai di Jakarta sebanyak 64 persen atau 2.851 unit dari total 4.456 unit yang tersedia.

Siagakan Ribuan Rumah Sakit

Sebagai informasi, pemerintah sudah menyiagakan 1.011 Rumah Sakit dan 82.168 Tempat Tidur untuk pasin Covid-19. Hal ini dilakukan dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron.

Selain itu, pemerintah juga sudah menyiapkan obat-obatan untuk tiga bulan ke depan, diantaranya Oseltamivir sebanyak 13 juta, Favipiravir 91 juta, Remdesivir 1,7 juta, Azythromycin 11 juta, dan Multivitamin 147 juta.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan kembali melaporkan kenaikan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia. Dalam 24 jam terakhir hingga hari ini, Rabu (26/1) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 meningkat 7.010, total keseluruhan menjadi 4.301.193.

Peningkatan 7.010 kasus Covid-19 ini merupakan tertinggi sejak 7 September 2021. Pada saat itu, kasus Covid-19 harian bertambah 7.201.

Selain kasus positif, kematian akibat Covid-19 juga meningkat, yakni 7. Total kumulatif menjadi 144.254.

Sementara pasien sembuh dari virus SARS-CoV-2 itu bertambah 2.582, sehingga total keseluruhan sebanyak 4.127.662. 

Kasus aktif Covid-19 mencapai 29.277. Bertambah 4.421 dari data kemarin masih 24.856. Suspek Covid-19 ikut meningkat. Data kemarin hanya 7.483, kini mencapai 8.849. *** Candra Wibawanti

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved