Bandung, Info Breaking News - Dampak resesi dunia semakin terasa, dimana usaha banyak yang terpuruk karena daya beli semakin lemah akibat sulitnya mencari uang, padahal kini semakin terasa semua serba mahal.
Akibatnya nilai rupiah semakin terpuruk dan nilai kurs Dolar semakin meningkat, yang berakibat sikaya semakin kaya karena banyak uang dolarnya, sementara si miskin semakin melarat karena senua bahan pokok serba mahal.
Sampai berita ini diturunkan, Senin (21.11/20220, Nilai tukar rupiah terhadap euro terapresiasi 0,27% ke Rp 16.149,88, terhadap pound sterling menguat 0,27% ke Rp 18.589,64, terhadap yen melemah 0,08% ke Rp 111,82, terhadap dolar Australia menguat 0,22% ke Rp 10.440,87, terhadap dolar Singapura menguat 0,04% ke Rp 11.390,66.
Indeks dolar AS (DXY), yang melacak greenback terhadap mata uang utama dunia, berada di 107,36 atau menguat 0,41% dari posisi sebelumnya. Isu inii semakin ramai menjadi topik bahasan karena ketakutan karena bocorannya kurs Dolar Amerika mencapai Rp 18.000,- perdolar. *** Jerry Art
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !