Saat Presiden Jokowi Memberikan Penghargaan kepada Prof. Zudan Arif Fakrulloh |
Palaran City, Info Breaking News - Tidak terbantahkan, bahwa mempertahankan yang sudah diraih, jauh lebih sulit ketimbang saat meraihnya. Wejangan leluhur ini sangat tepat bagi sosok Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H., M.H. kelahiran Sleman Jateng tgl. 24 Agustus 1969 ini merupakan anak ketujuh dari sembilan bersaudara ini lahir di sebuah keluarga sederhana. Pendidikan S1 ditempuh pada tahun 1988–1992 dari FH UNS. S 2 Magister Hukum ditempuh tahun 1993–1995 dari Program Magister Hukum UNDIP Semarang, dan Program Doktor Hukum juga ditempuh dari kampus yang sama pada tahun 1996–2001.
" Hidup ini adalah sebuah perjalanan ibadah kita secara personal, betapa ilmu yang kelak menjadi amalan dan berguna untuk kemajuan anak bangsa, adalah juga merupakan salah satu ticket kita ketika nanti saatnya kembali dipanggil sang Kholik kepangkuanNYA, selain tentunya, doa anak yang saleh." ungkap Zudan saat berbincang ringan dengan Emil F Simatupang, wartawan senior, yang merupakan CEO Media Breaking News Grup, Selasa (29/11/2022) di Jakarta.
Sepanjang karirnya di Kemendagri, Zudan banyak memberi warna dalam proses legislasi di Indonesia dengan menjadi tim penyusun Rancangan Undang-Undang. Setidaknya, ada 18 undang-undang dan berbagai peraturan yang ikut ia bidani. Di antaranya, UU Pemerintahan Daerah, UU Desa, UU Pemilu Presiden dan UU Pemilu Legastif.
Yang banyak terlupakan beliau juga adalam mantan Pj. Gub. Gorontalo thn.2016 – 2017 dan Ketua Umum Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) yang memiliki anggota lebih dari 4,2 juta ASN tersebar dipelosok tanah air.
Saat pelantikan Presiden Jokowi sebagai Presiden RI Thn.2019 – 2024 lalu, beliau mengatakan jika infrastruktur sudah mulai baik dibanding waktu sebelumnya, maka prioritas kedepan adalah pembangunan SDM yang terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mengundang talent-talent global untum bekerja sama dengan pemerintah.
Tanpa terasa waktu bergulir terus, Zudan telah memasuki tahun ke-8 menjabat Dirjen Dukcapil, dia lolos dari seleksi ini , karena hanya ada 10 orang kandidat dari seluruh dunia, Selain Prof Zudan, ada nominasi lainnya, yaitu :
1.Mykhailo Fedorov (Ministry of Digital Transformation, Ukraina),
2.Dedeh Suatini (West Java Teachers Association, Indonesia),
3.City of Cape Town Data Strategy Team (Afrika Selatan),
4.Goffrey Tore (Principal Agricultural Extension Specialist, Ministry of Lands Agriculture Water and Rural
5.Maria Lucia Villaiba (High Counselor for Digital Transformation and Delivery Unit, Presidency of Republic of Colombia)
6.Martin Liaryora (Mayor of Cordoba, Argentina),
7.Nadia Abdalia (Chief Administrative Secretary, Government of Kenya),
8.Shahzma Esmail (Senior Consultant, Government of Ontario, Canada), dan
9.Tekwill in Every School Programme (West Java Teachers Association, Indonesia)
Penghargaan Lembaga Internasional ini untuk tokoh pemerintahan yang berhasil melakukan transformasi digital dalam pemerintahan dan pelayanan publik dan berdampak positif nyata bagi masyarakat.Nominasi penghargaan ini dievaluasi oleh komite yang terdiri dari 17 ahli di bidang teknologi digital, organisasi internasional dan pemerintahan dari berbagai negara, yakni Singapura, Italia, Amerika Serikat, Britania Raya, dan lainnya.
"Biarkan mengalir seperti air saja, kalau memang saya sudah diminta untuk lebih meningkatkan SDM dan terobosan birokrat, guna kemajuan anak bangsa, mengapa tidak?" pungkas Zudan dengan sikapnya yang selalu bersahaja, yang dikenal sangat familiar dikalangan jurnalist, ketika ditanyakan apakah siap menjadi Meteri Negara, sesuai basic ilmu pengetahuannya, yang sarat dengan inovasi membuat masyarakat luas, semakin mudah memiliki dokumen keluarga dan lainnya. *** Emilisa
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !