Jakarta, Info Breaking News - Tak ada seorang pun yang betah tinggal dalam bayang-bayang ketakutan. Sekalipun di tempat tinggalnya sendiri. Rumah tak lagi terasa bak istana. Kala hari demi hari dilalui hanya berselimut kecemasan. Akan datangnya sekawanan berbahaya. Yang bisa datang dan menyerang tiba-tiba. Tanpa belas kasih nyawa.
Pertimbangan panjang itu pula yang membuat Erlina warga Oksibil asal Banyuwangi mengungsi ke Sentani, Kabupaten Jayapura. Dia dan beberapa warga menggunakan pesawat CN A 2307. Pilihannya meninggalkan Oksibil karena lelah harus bertahan dalam ketakutan.
Sejak 7 Januari 2022 lalu, suara tembakan bersahutan setiap malam. Meninggalkan trauma mendalam. Belum lagi, perekonomian keluarganya juga terganggu. Usahanya sementara tutup. Dia takut kawanan sipil bersenjata itu datang saat berjualan. Terpaksa, beberapa malam terakhir dia habiskan di pengungsian. Menurutnya, berada di Mapolres Pegunungan Bintang Oksibil lebih baik daripada nyawa menjadi taruhan. "Setiap malam saya mengungsi ke Mapolres Pegunungan Bintang di Oksibil dan tidak berani berada di rumah," katanya.
Pengakuan dia, kelompok sipil bersenjata itu setiap malam melintas di depan rumahnya. Meski nyawa urusan Tuhan, Erlina juga tak mau mati konyol. "Karena kelompok itu setiap malam sering melintas di sekitar rumah," kata Erlina yang sudah dua tahun berjualan di Oksibil.
Keresahan Erlina juga dirasakan warga Oksibil lainnya. Sebanyak 50-an orang memilih meninggalkan Oksibil menggunakan pesawat CN A 2307 yang sebelumnya mengangkut logistik ke Oksibil. Pesawat yang akan kembali ke Sentani itu kemudian mereka naiki agar bisa keluar dari luar Oksibil
Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring mengatakan, sebenarnya aparat keamanan sudah meminta mereka untuk tetap di Oksibil. Namun karena ketakutan mereka tetap ingin keluar dari ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin) itu. "Mereka yang keluar dari Oksibil sebagian besar perempuan dan anak-anak. Setibanya di Bandara Sentani langsung dibawa oleh sanak keluarganya," kata JO Sembiring.
Sebenarnya, kata Sembiring, situasi di Oksibil relatif kondusif dan aparat keamanan sudah bersiaga. "Secara keseluruhan situasi keamanan di Oksibil kondusif, namun aparat keamanan terus siaga dan melakukan patroli," kata Brigjen JO Sembiring.
Meski relatif aman, Bupati Pegunungan Bintang (Pegubin) Spei Yan Bidana mengakui aktivitas perkantoran di Oksibil, Ibu Kota Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, lumpuh akibat aksi teror yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB). Ia mengatakan aksi teror yang dilakukan KKB sejak Sabtu (7/1) menyebabkan aktivitas ASN dan warga di daerah ini belum normal. "Saya akan kembali ke Oksibil dan melakukan konsolidasi agar ASN dan masyarakat melakukan aktivitas lagi, " kata Bupati Spei Yan Bidana di Base Ops Lanud Silas Papare Sentani, Sabtu (14/1/2023).
Saat ini, kata dia, banyak warga yang menyelamatkan diri ke Pos TNI dan Mapolres Pegubin di Oksibil karena ketakutan terhadap aksi teror yang dilakukan KKB. Setibanya di Oksibil, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan semua unsur agar aktivitas kembali normal. "Saya akan segera melakukan konsolidasi dengan berbagai pihak agar situasi keamanan di wilayah Pegubin kembali kondusif," kata Bupati Spei.
Dia pastikan, aparat keamanan TNI-Polri terus berjaga-jaga agar masyarakat tidak lagi menyelamatkan diri dan keluar dari Oksibil. Situasi di sekitar kota, kini sudah aman sehingga aktivitas perekonomian dan lainnya segera pulih. Terkait aksi teror yang dilakukan KKB, ujar dia, pihaknya akan melakukan pendekatan secara kekeluargaan agar tidak lagi melakukan aksinya, termasuk membakar sekolah. "Jangan bakar sekolah karena itu akan membuat generasi muda Papua menjadi tidak pintar dan tidak punya masa depan sehingga diharapkan tidak lagi melakukan aksi yang mengintimidasi masyarakat," kata Bupati Spei.
KSB sejak Sabtu (7/1) melakukan sejumlah aksi teror dengan melakukan penembakan dan pembakaran. Adapun bangunan yang dibakar, yaitu SMKN 1, Kantor Disdukcapil Pegubin, dan penembakan pesawat sipil milik Ikairos. *** Abah Juwan
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !