Tokyo, Info Breaking News - Ini peringatan bagi [ara orangtua dan tokoh masyarakat sekalgus para senior dan guru untuk menyikapi secara dini kehancuran moral pada anak muda yang gemar Judi online
Sejatinya kegiatan perjudian yang dilakukan di internet, kehadirannya membuat banyak orang-orang tergoda untuk mendapatkan uang dengan cara cepat. Banyak orang kecanduan judi online tapi sayang mereka harus berakhir sengsara dan menderita dan menjadi beban bagi keluarga dan orangtua sepanjang masa.
Sama seperti narkoba dan alkohol perjudian dapat merangsang sistem otak yang menyebabkan manusia kecanduan. Gambling disorder atau gangguan judi di mana seseorang memiliki dorongan tak terkendali untuk terus berjudi meskipun nyawa menjadi taruhannya.Terlalu ambisius dengan judi online. Kamu akan sibuk dengan perjudian, selalu memikirkan strategi untuk mendapatkan lebih banyak uang dari perjudian tersebut.
Merasa perlu berjudi dengan jumlah uang yang semakin banyak untuk mendapatkan sensasi yang sama.
Berusaha untuk mengendalikan, mengurangi, bahkan berhenti berjudi tapi selalu tidak berhasil.
Merasa gelisah, cepat marah dan mudah tersinggung jika ingin mencoba mengurangi judi online.
Berjudi karena ingin melarikan diri dari masalah. Atau untuk menghilangkan perasaan tidak berdaya, rasa bersalah, kecemasan dan depresi.
Menaruh lebih banyak uang saat berjudi, dengan alasan mengganti kerugian/kekalahan sebelumnya.
Pandai berbohong kepada anggota keluarga atau orang lain untuk dapat berjudi.
Rela kehilangan hubungan baik dengan keluarga atau teman karena judi.
Terus berutang kepada orang lain untuk biaya hidup, karena uang sudah habis kalah berjudi.
Berani ambil risiko besar seperti pinjam uang uang dari aplikasi online sampai membuka puluhan aplikasi untuk tutup gali lobang sampai terlilit utang, gadai barang-barang berharga di rumah.
Terpaksa mencuri untuk membayar utang atau bermain judi
Stres, murung, mental terganggu dan merasa bersalah tapi keinginan judi tetap lanjut.
Menarik diri dari lingkungan atau lebih suka menyendiri
Mengabaikan sekolah, pekerjaan bahkan keluarga.
\\
*** Emilisa
\
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !