Jakarta, Info Breaking News - Kebakaran besar yang terjadi di kawasan Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam, mengakibatkan puluhan rumah si sekitar depo bahan bakar minyak hancur,di lokasi Jalan Tanah Merah Bawah, RT 012 RW 09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, banyak bangunan yang sudah tidak berbentuk akibat ledakan dan gosong terbakar.
Asap sisa kebakaran masih terlihat di beberapa titik. Selain itu, banyak kendaraan baik roda dua mau pun roda empat yang hangus hingga menyisakan kerangka, warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian banyak yang mencari sisa barang yang mungkin masih bisa diselamatkan.
Tim dari Basarnas, TNI dan Polri juga masih melakukan upaya pencarian dan penyelamatan. Karena terlalu ramai warga yang cuma ingin melihat tempat kejadian, aparat kepolisian melakukan sterilisasi lokasi kebakaran. Kebakaran diduga terjadi setelah pipa bahan bakar minyak di kawasan Depo Pertamina Plumpang meledak pukul 20.11 WIB.
Terminal Bahan Bakar Minyak Plumpang merupakan depo strategis milik Pertamina yang menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia, atau sekitar 25 persen dari total kebutuhan SPBU Pertamina. Puluhan unit mobil pemadam kebakaran dan ratusan personel dikerahkan untuk memadamkan api.
Humas Damkar DKI Jakarta mengatakan, api di Depo Pertamina Plumpang berhasil dilokalisir pukul 22.37 WIB. Sementara proses pendinginan dimulai pukul 23.12 WIB. Korban luka mendapat perawatan di sejumlah rumah sakit, antara lain RSUD Koja, RSUD Tugu Koja, RS Pelabuhan dan RS Muliasari. Sedangkan korban luka bakar serius dirujuk ke RSCM, RS Pusat Pertamina dan RS Polri Kramat Jati.
Sekarang, ratusan orang warga yang tinggal di sekitar Depo Pertamina Plumpang harus mengungsi di Kantor PMI, dan Masjid As Sholihin Jakarta Utara.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan belasungkawa kepada seluruh korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara.
“Tapi harus ada solusinya. Bisa saja Plumpang digeser ke [area] reklamasi atau penduduknya yang digeser, direlokasi,” katanya.
Keputusan ini, lanjutnya, harus dibuat oleh Pertamina dan warga.***Tiara
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !