Jakarta, Info Breaking News - Berita ini sangat tidak patut untuk di media kan karena hanya membuat semakin miris dan lunturnya kepercayaan masyarakat luas terhadap lembaga anti rasuah yang sejak didirikan pada era Presiden Megawati Soekarnno putri, menjadi harapan publik memberantas korupsi yang semakin menggila membuat semakin terpuruk ekonomi, namun akibat dari membanjirnya media online, medsos dan gampang nya mengakses di handphone genggam, maka suka atau tidak akhirnya kasus yang sangat memalukan ini terkuak jua dimana puluhan pegawai rutan KPK diduga terlibat praktik pungutan liar (pungli) dari para keluarga koruptor karena memang uangnya koruptor sangat melimpah.
Itulah yang membuat Anggota Dewan Pengawas (Dewas) KPK Syamsuddin Haris mengatakan nama-nama terduga pelaku telah diserahkan ke pimpinan KPK. Meski begitu, ia enggan membeberkan siapa saja yang diduga terlibat dalam kasus ini.
"Tunggu saja hasil penyelidikan KPK karena Dewas sudah menyerahkan dugaan tindak pidana yang dilakukan para staf pengelola rutan KPK tersebut kepada Pimpinan KPK," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dewas KPK menemukan adanya dugaan pungli di rutan KPK yang jumlahnya mencapai Rp 4 miliar.
Anggota Dewas KPK Albertina Ho menjelaskan temuan ini merupakan hasil dari pengutusan Dewas, bukan dari laporan atau aduan pihak tertentu.
"Tanpa pengaduan, jadi kami di sini ingin menyampaikan Dewan Pengawas sungguh-sungguh mau menertibkan KPK ini dan tidak, siapa saja, kami tidak pandang," ucapnya.
Menanggapi hal ini, KPK juga telah mengganti pegawai rutan yang diduga terlibat kasus tersebut.
"Secara administrasi ya itu sudah dilakukan, jadi mereka-mereka yang terindikasi sudah diganti," kata Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi, Asep Guntur Rahayu, di Gedung KPK.
Asep tak menyebutkan siapa pihak rutan KPK yang diganti. KPK sendiri, katanya, masih mempelajari dan mendalami temuan di lapangan, termasuk indikasi keterlibatan kepala rutan (karutan).
“Soal karutan kita sedang pelajari, karutan yang mana, waktu yang mana sampai mana jadi juga tidak ingin menjustifikasi seseorang tanpa ada bukti-bukti, jadi kejadian ini, ini yang harus bertanggung jawab pada periode yang mana, siapa," tandasnya. *** Ira Maya
Dapatkan berita aktual lainnya, hanya tinggal klik Beranda di bawah ini.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !