Jakarta, Info Breaking News - Fenomena migrasi warga negara Indonesia (WNI) ke Singapura berpotensi menimbulkan kerugian bagi negara.
Sosiolog Universitas Airlangga (Unair) Dr. Tuti Budirahayu, Dra., M.Si menilai sesungguhnya para WNI yang tinggal di negara-negara maju bisa mendongkrak nama Indonesia di mata dunia karena nantinya mereka bisa menerapkan pengetahuan atau keahliannya saat kembali ke Indonesia.
Namun, jika mereka memutuskan untuk menetap bahkan pindah kewarganegaraan, Indonesia sudah pasti merugi. Pasalnya, talenta yang seharusnya digunakan untuk memajukan daerah asalnya justru dimanfaatkan negara lain.
“Sebetulnya kalau orang Indonesia banyak bermigrasi ke negara lain yang lebih maju, secara tidak langsung bisa mengangkat nama baik Indonesia. Para diaspora itu nanti dapat menerapkan pengetahuan atau keahliannya di Indonesia saat kembali. Sisi negatifnya, banyak orang yang bermigrasi tapi tidak memberikan dampak. Artinya mereka tidak membawa daerah asalnya itu lebih maju. Berbagai sektor akhirnya menjadi terabaikan karena kurangnya sumber daya manusia dan semacamnya," ujarnya.
Meski begitu, Tuti mengakui pemerintah tak bisa mengekang keinginan warganya untuk pindah kewarganegaraan karena bagaimana pun juga itu adalah hak asasi manusia.
Ia justru meminta pemerintah untuk menjadikan fenomena ini sebagai motivasi dalam membenahi masalah struktural di Indonesia.
"Masalahnya kalau ini menjadi berbondong-bondong berarti ada sesuatu yang salah di Indonesia. Mungkin saja mereka bermigrasi karena nggak nyaman lagi tinggal di sini. Berarti pemerintah Indonesia tidak memberikan iklim yang baik untuk mereka. Inilah sebetulnya menjadi momentum bagi pemerintah untuk berbenah," katanya. ***Nadya Emilia
Dapatkan berita aktual lainnya, hanya tinggal klik Beranda di bawah ini.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !