Bogor, Info Breaking News - Presiden Joko Widodo menyebut salah satu kriteria pemimpin ideal ialah yang berani turun ke lapangan dan mau berhitung.
Menurutnya, presiden Indonesia di periode kepemimpinan tahun 2024, 2029, dan 2034 akan menentukan keberhasilan Indonesia untuk melompat menjadi negara maju.
"Pemimpin ke depan harus mau berhitung, mau kalkulasi, mau turun ke lapangan. Saya beberapa kali turun langsung ke pabrik, presiden ngurus-ngurusin hal seperti itu. Kalau enggak kita urus, enggak rampung dia. Begitu saya datang, saya tanya, kapan akan selesai?" tuturnya dalam rapat kerja nasional (rakernas) relawan Seknas (Sekretariat Nasional) Jokowi yang digelar di Hotel Salak, Bogor, Sabtu (16/9/2023) pagi.
Jokowi mengungkap dirinya kerap menghitung secara detail untung rugi yang diterima negara sebelum mengambil suatu kebijakan.
Proyeksi dari sejumlah lembaga keuangan dunia, seperti World Bank dan IMF, menyatakan Indonesia mampu melompat menjadi negara maju apabila mampu memanfaatkan peluang dalam tiga periode, yakni 2024, 2029, dan 2034.
"Ketiga periode itu sangat menentukan negara kita melompat menjadi negara maju. Kesempatan itu hanya ada di tiga periode kepemimpinan nasional. Itu yang ngomong bukan saya, yang ngomong pakar-pakar, termasuk IMF, World Bank," ungkapnya.
Jokowi menilai, jika salah memilih sosok pemimpin, Indonesia dapat terjebak dalam negara berpenghasilan menengah atau middle income trap. Bahkan, apabila pemimpin tidak piawai dalam membangun negara, dikhawatirkan Indonesia mundur dari status negara berkembang.
"Di Amerika Latin banyak negara yang di tahun 1950, 1970, sudah jadi negara berkembang, tetapi sampai saat ini masih tetap jadi negara berkembang, tidak bisa keluar dari jebakan itu. Kita tidak mau itu," tandasnya. ***Winda Syarief
Dapatkan berita aktual lainnya, hanya tinggal klik Beranda di bawah ini.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !