Palangkaraya, Info Breaking News - Aksi damai yang dilakukan oleh Masyarakat Adat Dayak menuntut jawaban ganti rugi lahan selama puluhan tahun belum ada jawaban dari PT Plasma Hamparan Massawit Bangun Persada (HMBP) di Desa Bangkal kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah, Sabtu (6/10/2023).
Namun disayangkan, aksi damai tersebut berubah menegangkan ketika menjadi aksi anarkis keberutalan para aparat Brimob yang menghadang masyarakat Adat Dayak muara Bangkal blok D.
Terdengar keras suara tembakan hingga aksi saling serang pun terjadi, mengakibatkan satu korban jiwa yang merupakan anggota pasukan merah tewas tertembak dibagian dada sebelah kanan, tiga orang terluka dan 20 orang di amankan pihak Kepolisian.
Aksi balas dendam "darah dibayar darah, nyawa di bayar nyawa" diserukan oleh aliansi Masyarakat Adat Dayak TBBR.
Aksi kekerasan yang dilakukan pihak kepolisan hingga jatuhnya korban anggota yang merupakan pasukan merah dikecam keras oleh ketua pasukan Merah setanah Borneo Panglima Jilah.
Panglima Jilah menyatakan mengutuk keras tindakan aparat kepolisian, dan meminta Kapolri menindak tegas pelaku yang mengakibatkan tumpahnya darah dibumi Borneo.
Kini, jalan masuk muara Bangkal sudah di blok Anggota Brimob untuk menghadang Pasukan Merah dari beberapa daerah kabupaten yang merapat ke Bangkal.***Surya.
Klik Beranda dibawah ini untuk mendapatkan berita aktual lainnya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !