Dorothy Hoffner didampingi Daniel Wilsey (kiri) dan Joe Conant (kanan) melambaikan tangan ke arah penonton usai melakukan terjun payung |
Chicago, Info Breaking News - Dorothy Hoffner, nenek berusia 104 tahun asal Chicago, Amerika Serikat meninggal dunia beberapa hari usai melakukan terjun payung tandem dan mencatatkan namanya di Guinness World Records sebagai orang tertua yang pernah melompat dari pesawat.
Teman dekat Hoffner, Joe Conant mengatakan, wanita tersebut ditemukan meninggal pada Senin (9/10/2023) pagi oleh staf di Panti Jompo Brookdale Lake View. Conant mengatakan Hoffner tampaknya meninggal dalam tidurnya pada Minggu (8/10/2023) malam.
Conant, yang bekerja sebagai perawat mengatakan, dia bertemu Hoffner ketika dia bekerja sebagai pengasuh untuk penghuni lain di panti jompo. Ia menyebut Hoffner memiliki energi yang luar biasa dan tetap tajam secara mental.
“Dia tidak kenal lelah. Dia terus berjalan. Dia bukan seseorang yang tidur siang di sore hari atau tidak muncul untuk acara makan malam atau apa pun. Dia selalu ada, hadir sepenuhnya. Dia terus berjalan, selalu,” katanya pada Selasa (10/10/2023).
Diketahui, pada 1 Oktober lalu, Hoffner melakukan terjun payung tandem yang bisa membuatnya masuk dalam buku rekor dunia sebagai penerjun payung tertua di dunia. Dia melompat keluar dari pesawat dari ketinggian 13.500
kaki (4.100 meter) di Skydive Chicago di Ottawa, Illinois, 140 kilometer barat daya Chicago.
“Usia hanyalah angka,” ucap Hoffner di hadapan para penonton yang bersorak tak lama setelah ia mendarat.
Ini bukan pertama kalinya Hoffner terjun dari pesawat, sebelumnya ia juga melakukan hal yang sama saat berusia 100 tahun.
Conant mengatakan, kini dia sedang mengerjakan dokumen untuk memastikan bahwa Guinness World Records menyertifikasi Hoffner secara anumerta sebagai penerjun payung tertua di dunia. Dia memperkirakan, hal itu akan memakan waktu.
Sebagai informasi, rekor penerjun payung tertua di dunia saat ini dipegang oleh Linnéa Ingegärd Larsson dari Swedia yang berusia 103 tahun.
Meski demikian, Conant menekankan Hoffner tidak terjun payung untuk memecahkan rekor, tetapi karena ia sangat menikmati lompatan dari pesawat yang membuatnya ingin melakukannya lagi.
“Dia tidak berniat memecahkan rekor dunia dan dia tidak tertarik pada publisitas atau apa pun. Dia tidak melakukannya karena alasan lain selain ingin terjun payung,” ungkapnya.
Skydive Chicago dan Asosiasi Parasut Amerika Serikat turut berduka atas meninggalnya Hoffner melalui pernyataan bersama pada Selasa (10/10/2023).
“Kami sangat sedih atas meninggalnya Dorothy dan merasa terhormat telah menjadi bagian dalam mewujudkan rekor terjun payung dunianya menjadi kenyataan,” demikian bunyi pernyataan tersebut. ***Novie Kusdarman
Dapatkan berita aktual lainnya, hanya tinggal klik Beranda di bawah ini.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !