Palangkaraya, Info Breaking News - Kuasa dan kehebatan terkadang membuat manusia lupa akan kodratnya yang mulia, ia memakai pakaian Tuhan dengan menjadi sombong sehingga lupa akan pepatah dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Baju kuasa dan topeng kekuatan ini hanyalah titipan, lucunya banyak yang memuja sebutir debu yang angkuh.
Nama Panglima Perjaji mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat Indonesia yang merupakan bagian dari Pasukan Merah (TBBR) Tariu Borneo Bangkule Rajakng) yang berasal dari Kalimantan Barat.
Sosok panglima perang yang satu ini kabarnya menguasai ilmu seni bela diri khas Dayak dan memiliki ilmu kebal tubuhnya memiliki banyak tato khas tradisional sehingga membuat semakin sangar.
Panglima perang yang terkenal disuku Dayak Kalbar yang memiliki kemampuan luar biasa, salah satu sosok yang konon memiliki kekuatan magis serta bisa mengalahkan lawan tanpa harus menyentuh. Tak heran jika kemana mana ia diiringi dengan pasukan nya yang juga belagu seolah menunjukkan taringnya.
Terjadi keributan pada hari Sabtu 13/1/2024 Sore 16:00 WIB yang kemudian tersebar luas di medsos dan di grup grup WhatsApp ormas dan diketahui oleh Ketua DAD Kalteng menjadi permasalahan berbuntut panjang terkait tindakan pemukulan terhadap warga Dayak Kalimantan Tengah oleh panglima perjaji dan anggotanya yang dilakukan di SPBU.
Sebagai seorang yang disebut panglima tidak mencerminkan etika dan kesopanan yang dijunjung tinggi oleh suku Dayak sejati, karena main hakim sendiri. Bermula dari rombangan anggota TBBR yang dikepala oleh panglima perjaji berhenti disalah satu SPBU yang berada di Jalan Tjilik Riwut KM 12 Palangkaraya untuk mengisi BBM. Kejadian tersebut terekam dalam video berdurasi 30 detik yang memperlihatkan pemukulan terhadap salah satu karyawan SPBU tersebar luas di medsos dan digrup WhatsApp.
Kejadian ini menyakiti hati warga Kalteng, seluruh ketua ormas Dayak, dan tokoh adat Dayak Kalimantan Tengah mengadakan rapat terbatas perihal terkait pemukulan terhadap warga Dayak Kalteng yang diadakan di tempat Bentang Hapakat DAD provinsi Kalimantan Tengah Jalan RTA Milono Palangka Raya Jum'at (19/1/2024) pagi.
Adapun hasil rapat terbatas penyampaian akhir yg disampaikan oleh ketua DAD provinsi Kalimantan Tengah meminta Panglima Perjaji untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
"Panglima perjaji yang tidak mencerminkan hidup beradap dibumi Kalimantan Tengah pada kesempatan ini, kami mendesak dan akan memanggil saudara perjaji secara adat Dayak Kalimantan Tengah untuk bisa hadir dalam rangka menyelesaikan persoalan ini,"ujarnya.
"Dengan adat Dayak Kalimantan Tengah bersama lembaga adat dan tokoh adat supaya persoalan ini tidak melebar dan bisa diselesaikan secara adat Kalimantan Tengah kami harapkan kehadiran nya," lanjutnya.
Bukti kan bahwa saudara Perjaji adalah orangnya memang gentlemen dan seorang Dayak sejati, maka hadir ditempat ini dan surat pemanggilan secara adat dikirimkan langsung kepada yang bersangkutan. Dan berakhir dengan mengucapkan," Hidup Dayak,Hidup Dayak,Hidup Dayak." Tutupnya. ***Abdul Rahman.
Klik Beranda dibawah ini untuk mendapatkan berita aktual lainnya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !