IKN, Info Breaking News - Semakin melejitnya kawasan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) melalui Kedeputian Transformasi Hijau dan Digital menggandeng sejumlah kampus ternama dunia asal Amerika Serikat (AS) hingga Finlandia dalam membentuk Nusantara Institute of Urban and Rural Development (NIURaD) atau Nusantara Institute.Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menjelaskan, IKN akan menjadi sebuah model pengembangan kota masa depan yang mengedepankan prinsip kolaboratif. Menurutnya, pembangunan Nusantara sebagai kota maju dan kota cerdas tidak hanya dilengkapi dengan fasilitas teknologi, namun juga sumber daya manusia yang memiliki peranan yang tak kalah pentingnya.
Selain itu, Bambang menilai bahwa Nusantara juga akan menjadi kota yang berperan sebagai living lab dengan terus memfasilitasi upaya transfer knowledge. Hal ini diwujudkan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.
"Apresiasi kami kepada berbagai lembaga baik dunia kampus di dalam maupun, luar negeri serta lembaga riset untuk bersama-sama mengambil bagian dalam dukungan riset untuk mewujudkan semua upaya tersebut," ujar Bambang, dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (13/3/2024).
Kerja sama ini, termasuk melalui Nusantara Institute, diharapkan dapat memfasilitasi pertukaran data dan penyelenggaraan riset dan inovasi yang sejalan dengan rencana pembangunan IKN, serta mendukung pencapaian key performance indicator (KPI) IKN.
Lembaga yang telah berpartisipasi dalam Nusantara Institute sendiri cukup beragam, ada yang dari dalam dan juga luar negeri. Adapun lembaga yang berasal dari luar negeri antara lain Stanford-Doerr School of Sustainability, Columbia University, dan University of Turku Finland. Segera menyusul pula beberapa universitas dari Amerika dan beberapa universitas ternama dunia lainnya.
Sementara lembaga yang berasal dari dalam negeri terdiri atas perwakilan 6 universitas asal Indonesia antara lain Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Mulawarman, Universitas Brawijaya, serta didukung oleh BRIN, Kemendikbudristek, dan LPDP.
Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi mengatakan, Nusantara Institute dibentuk sebagai wadah pertukaran pengetahuan dan teknologi dari berbagai institusi baik di dalam, maupun di luar negeri dalam mendukung pembangunan IKN.
Lebih lanjut, Ali merincikan area riset yang dikembangkan melalui Nusantara Institute melingkupi beberapa klaster penelitian, antara lain: energi, pangan, dan transportasi; sosial dan humaniora; well-being dan konservasi lingkungan; serta teknologi dan informatika.
"Karena kerja sama ini menunjukkan keseriusan Ibu Kota Nusantara untuk memiliki milestone dari sisi pengembangan riset dan teknologi yang sedang kita upayakan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan bersama-sama," ujar Ali.
Selain daftar lembaga-lembaga yang telah resmi berpartisipasi dalam Nusantara Institute, saat ini tercatat ada sebanyak 786 peneliti nasional dari berbagai multidisiplin ilmu yang tertarik untuk terlibat dalam pelaksanaan penelitian yang nantinya akan diwadahi Nusantara Institute.
Sementara itu, Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik/Juru Bicara Otorita IKN, Troy Pantouw mengatakan, para alumni Stanford di Indonesia yang akan membangun pusat riset tersebut. Selaras dengan itu, OIKN telah menyediakan setidaknya lahan 3 hektare di Kawasan Inti IKN sebagai tempat interaksi dan penelitian untuk berbagai universitas.
"Selain kerja sama riset dengan Stanford, Otorita Ibu Kota Nusantara juga menjalin kerja sama dengan tiga universitas dari Belanda, yaitu Universitas TU Delft, Universitas Leiden, dan Universitas Rotterdam. Sedangkan dari dalam negeri, enam universitas negeri telah berkomitmen untuk bersama-sama mengembangkan pusat riset IKN-Hub di Nusantara," ujar Troy.
Selain bekerja sama dengan beberapa universitas, IKN juga berkolaborasi dengan PT Pertamina (Persero) untuk mengembangkan Pusat Riset Energi Berkelanjutan di IKN sebagai upaya mendukung target Net Zero Emission 2060 Indonesia, melalui penelitian dan inovasi di bidang energi hijau dan teknologi rendah karbon.*** Arash.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !