Jakarta, Info Breaking News - Generasi milenial menjadi penopang sektor properti selama kuartal I-2024. Adapun, lokasi favorit generasi milenial membeli rumah ada di pinggiran Jakarta, yaitu Bogor, Tangerang, dan Bekasi.Berdasarkan laporan Pinhome Indonesia Residential Report 2023 & Outlook 2024 disebutkan bahwa Bogor, Tangerang, dan Bekasi menjadi lokasi favorit generasi milenial membeli rumah. Sementara itu, rumah yang banyak dipilih oleh generasi milenial adalah rumah dengan harga menengah ke bawah yaitu Rp 200 juta hingga 600 juta dan tipe rumah 36.
"Laporan terbaru kami menunjukkan 55% transaksi properti dilakukan oleh generasi milenial. Hal ini menegaskan peran penting generasi muda dalam menggerakkan pasar properti, terutama di tengah dinamika seperti pergeseran minat ke wilayah berkembang dan peningkatan permintaan sewa rumah di tengah kenaikan suku bunga," jelas CEO dan Co-Founder Pinhome Dayu Dara Permata dalam keterangannya, dikutip Sabtu(15/6/2024).
Sementara itu, ada lokasi lain yang mengalami lonjakan peminat, yaitu di daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Samarinda dan Balikpapan dan kota Palaran, yan g memiliki fasilitas jalan Tol secara drastis mengalami peningkatan minat yang signifikan, masing-masing lebih dari 20 kali lipat dan 40 kali lipat, menunjukkan potensi pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut seiring dengan pembangunan IKN.
Permintaan Rumah Mewah Selama Periode Pemilu Melambat
Pertumbuhan minat terhadap rumah mewah melambat dibandingkan dengan segmen rumah terjangkau, mengindikasikan sikap 'wait and see' dari pembeli rumah mewah.
Insentif Bebas PPN Mendorong Pembelian
Meskipun mendorong percepatan keputusan beli rumah hingga 25%, tenggat waktu kebijakan ini juga menjadi pertimbangan penting bagi pembeli.
Kenaikan Suku Bunga Berdampak pada Pasar Sewa
Meningkatnya suku bunga pinjaman bank mendorong permintaan sewa rumah, terutama di kalangan milenial yang mencari alternatif hunian yang lebih terjangkau.
Lebih lanjut, Dayu menilai Pemilu 2024 dan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) menjadi dua faktor utama yang membentuk lanskap pasar properti pada kuartal pertama. Pemilu memicu sikap hati-hati di kalangan pembeli properti mewah, sementara minat terhadap rumah terjangkau tetap tinggi. Hal ini mencerminkan kebutuhan masyarakat akan hunian yang sesuai dengan kemampuan finansial mereka di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi.
Pihaknya memproyeksikan tren kenaikan suku bunga akan berlanjut, yang dapat menyebabkan penurunan permintaan KPR. Walau demikian, permintaan KPR takeover dan sewa rumah diprediksi akan naik.*** Armen
Sementara itu, ada lokasi lain yang mengalami lonjakan peminat, yaitu di daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Samarinda dan Balikpapan dan kota Palaran, yan g memiliki fasilitas jalan Tol secara drastis mengalami peningkatan minat yang signifikan, masing-masing lebih dari 20 kali lipat dan 40 kali lipat, menunjukkan potensi pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut seiring dengan pembangunan IKN.
Permintaan Rumah Mewah Selama Periode Pemilu Melambat
Pertumbuhan minat terhadap rumah mewah melambat dibandingkan dengan segmen rumah terjangkau, mengindikasikan sikap 'wait and see' dari pembeli rumah mewah.
Insentif Bebas PPN Mendorong Pembelian
Meskipun mendorong percepatan keputusan beli rumah hingga 25%, tenggat waktu kebijakan ini juga menjadi pertimbangan penting bagi pembeli.
Kenaikan Suku Bunga Berdampak pada Pasar Sewa
Meningkatnya suku bunga pinjaman bank mendorong permintaan sewa rumah, terutama di kalangan milenial yang mencari alternatif hunian yang lebih terjangkau.
Lebih lanjut, Dayu menilai Pemilu 2024 dan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) menjadi dua faktor utama yang membentuk lanskap pasar properti pada kuartal pertama. Pemilu memicu sikap hati-hati di kalangan pembeli properti mewah, sementara minat terhadap rumah terjangkau tetap tinggi. Hal ini mencerminkan kebutuhan masyarakat akan hunian yang sesuai dengan kemampuan finansial mereka di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi.
Pihaknya memproyeksikan tren kenaikan suku bunga akan berlanjut, yang dapat menyebabkan penurunan permintaan KPR. Walau demikian, permintaan KPR takeover dan sewa rumah diprediksi akan naik.*** Armen
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !